Kamis 08 Jun 2017 21:18 WIB

Komisi V DPR Kritisi Program Mudik Gratis oleh Pemerintah

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bayu Hermawan
Petugas melayani pendaftar mudik gratis 2017 oleh Kemnhub di GOR Bulungan, Blok M, Jakarta, Senin (22/5).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Petugas melayani pendaftar mudik gratis 2017 oleh Kemnhub di GOR Bulungan, Blok M, Jakarta, Senin (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Ketua Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo mengkritisi program mudik gratis yang dicetuskan Kementerian Perhubungan dan BUMN. Hal tersebut lantaran besar dana yang dikucurkan untuk membiayai program tersebut sangat fantastis.

Sigit mengatakan, program yang menghabiskan dana sekitar Rp 90 miliar pada tahun 2017 ini, dinilai hanya memboroskan anggaran dan tidak berdampak signifikan terhadap penurunan angka kecelakaan saat mudik.

"Malah pemudik dengan sepeda motor, justru semakin meningkat setiap tahun dan memadati jalur-jalur mudik," kata Sigit kepada Republika.co.id, Kamis (8/6).

Politikus PKS itu melanjutkan, sangat disayangkan jika dana sebesar Rp 90 miliar tidak berdampak pada penurunan angka kecelakan. Karenanya, efektifitas program mudik gratis harus ditinjau ulang. Jangan sampai, tegas Sigit, hanya menjadi proyek yang menghabiskan dana saja, tapi tidak ada manfaatnya.

"Di sisi lain juga program ini membuat operator bus umum kehilangan penumpangnya," ucapnya.

Ia menjelaskan, program mudik gratis tersebut semula diharapkan untuk mengurangi penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh. Namun, faktanya berlainan. Padahal, kata dia, penggunaan sepeda motor untuk perjalanan jarak jauh memiliki potensi kecelakaan lalu lintas yang cukup besar sehingga keselamatan pemudik kurang terjamin.

Seperti diketahui, tahun ini Kemenhub dan BUMN kembali menggelar program angkutan sepeda motor dan mudik gratis. Untuk mengangkut 44.721 sepeda motor dan 208.435 penumpang pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp90 miliar. Jumlah sepeda motor dan penumpang yang diangkut tahun ini cukup signifikan yaitu naik 57% untuk jumlah penumpang dan naik 155% untuk jumlah sepeda motor.

Untuk moda darat, sepeda motor yang akan diangkut sejumlah 3.510 dan 54.900 penumpang. Sepeda motor tersebut akan diangkut dengan menggunakan 77 truk, sedangkan penumpangnya akan diangkut menggunakan 1.220 bus.

Untuk moda penyeberangan, akan dilayani oleh 2 ferry yaitu KMP Jatra Tiga dengan tujuan Lampung dan KMP Sebuku dengan tujuan Semarang. Jumlah sepeda motor yang akan diangkut oleh 2 ferry tersebut 5.000 dan 10.000 penumpang. Sedangkan moda laut, akan dilayani oeh 3 kapal Ro-Ro menuju Semarang yang akan mengangkut 16.000 sepeda motor dan 32.000 penumpang. Selain itu, moda kereta api akan mengangkut sejumlah 18.096 sepeda motor.

Angkutan mudik gratis yang digelar pemerintah dan menelan anggaran hampir 100 miliar ini tidak mampu mengurangi jumlah pengguna sepeda motor. Dari jumlah pemudik dengan sepeda motor yang diprediksi sebanyak 6,07 juta, hanya 44.721 motor yang diangkut (0,7%). Artinya masih ada 99,3% atau 6 juta lebih motor yang akan memadati jalur mudik.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement