Selasa 13 Jun 2017 15:17 WIB

Temukan Sel Mewah di Lapas Cipinang, BNN Panggil Kalapas

Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) berencana untuk memeriksa Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cipinang, Jakarta terkait ditemukannya ruangan sel mewah yang dihuni terpidana kasus narkoba Haryanto Chandra. "Nanti akan dipanggil dan dimintai keterangan," kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari di Jakarta, Selasa (13/6).

Pada penggeledahan yang dilakukan tanggal 31 Mei 2017 oleh tim penyidik Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) BNN tersebut terlihat situasi ruangan sel yang tidak seperti ruangan sel pada umumnya. Di ruangan tersebut, terdapat fasilitas pendingin ruangan, kamera pengintai (CCTV) yang bisa mengawasi  setiap orang yang datang, jaringan internet nirkabel (WiFi), akuarium ikan arwana, dan menu makanan istimewa. "Selain itu, pada saat penggeledahan tim juga menemukan aktivitas para narapidana sedang menghisap sabu di dalam ruangan sel," kata Arman.

Pada saat Freddy Budiman, terpidana mati kasus narkoba memiliki pabrik di dalam lapas Cipinang, menurut Arman, hampir semuanya penghuni menggunakan narkoba. "Temuan pabrik narkoba di dalam Lapas Cipinang tersebut sudah saya laporkan ke Wamenkumham saat itu. Bagaimana tidak lanjut kasusnya harusnya dimonitor itu," kata Arman.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement