REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa terdapat 16 wilayah yang didiami sel ISIS di Indonesia, sehingga harus segera ditutup karena berbahaya.
"Di Indonesia ada 16 tempat itu ISIS yang sudah ada, sudah bergabung dengan kita. Kalau kita tidak segera tutup pelarian ISIS yang ke Indonesia maka akan berbahaya," kata Gatot di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis (16/6).
Gatot enggan merinci 16 wilayah yang disebut telah didiami sel ISIS di Indonesia. Dia hanya mencontohkan wilayah tersebut Bima di Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sel itu, Gatot mengatakan, merupakan sel 'tidur' yang dapat bangun sewaktu-waktu. Salah satu indikasi sel itu aktif adalah peristiwa bom yang selalu berkaitan dengan ISIS.
"TNI sudah mengambil langkah dengan menutup gerak jaringan ISIS masuk ke Indonesia di pulau-pulau terluar seperti Pulau Marore, Miangas, Tahuna, dan Kalawu," ujar dia.
Dia mencontohkan sel tersebut menuju ke Maluku Utara lalu TNI menutup dengan operasi udara, militer, patroli udara dan laut. Kapal selam pun ditempatkan di wilayah itu dan di setiap pulau-pulau tadi diadakan penebaran.
Gatot menilai Indonesia harus memperhatikan secara serius kejadian di Marawi, Filipina Selatan. Sebagai pusat ISIS di Asia Tenggara, daerah tersebut memiliki hingga 600 simpatisan.
Dia mengingatkan Indonesia harus mewaspadai gerakan ISIS di Marawi, Filipina, karena Indonesia memiliki sel-sel 'tidur' yang kemungkinan sudah tertanam di Indonesia sejak lama.
"Apabila ada kejadian maka dia akan bangun sehingga harus kita cegah," ujar Gatot.