REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian hingga kini belum menemukan pelaku pelemparan bom molotov di rumah Direktur Utama TransJakarta, Budi Kaliwono Jalan Bandeng II, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada Selasa (13/6). Hasil rekaman Closed Circuit Television kediaman Budi pun tak terlalu membantu.
"Tak terlihat. Karena saat itu hujan deras ya," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Jumat (16/6).
Karena saat kejadian hujan turun deras, wajah orang yang diduga sebagai pelaku pelemparan pun tak terlihat jelas. Begitu pula nomor polisi motor yang digunakan pelaku juga tidak terlihat.
Untuk itu, menurut Argo polisi pun mencari saksi lain dalam kejadian tersebut agar pelaku cepat ditemukan. Sejauh ini sudah lebih dari dua saksi diperiksa. Salah satunya adalah tetangga Budi karena diduga melihat pelaku.
Di samping itu, tidak menutup kemungkinan polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap karyawan Transjakarta yang melakukan mogok kerja beberapa waktu. Hal ini untuk memastikan pelemparan bom di kediaman Budi ada kaitannya dengan tuntutan demo beberapa waktu lalu. Meski demikian, polisi juga tidak memaksa mengkaitkan pelemparan molotov dengan demo.
"Tidak mungkin kami meminta keterangan yang lain, yang ada hubungannya kami mintai keterangan. Tentunya ini bagian dari penyelidikan dan penyidikan," katanya.
Diketahui rumah Direktur Utama TransJakarta, Budi Kaliwono di Jalan Bandeng II Jati Pulo Gadung Jakarta Timur menjadi sasaran teror bom molotov oleh orang tidak dikenal pada Selasa (13/6) sekitar pukul 20.40 WIB. Tidak terjadi kerusakan signifikan dalam teror itu.