Menhub Sarankan Pemudik Membeli Tiket Kapal Secara Daring

Red: Andri Saubani

Sabtu 17 Jun 2017 23:18 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyapa pemudik di atas kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/6). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelayaran di Selat Bali saat arus mudik Lebaran 2017. Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyapa pemudik di atas kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (17/6). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelayaran di Selat Bali saat arus mudik Lebaran 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong sistem pembelian tiket kapal secara daring atau online agar seluruh prosesnya lebih efisien.  Budi saat meninjau KMP Dewana Dharma di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (17/6), meyakini, apabila seluruh proaes dilakukan secara daring, maka tercipta sistem penjadwalan yang tepat waktu.

"Jadi orang enggak menunggu lama, kita bia mengatur juga untuk membuat jam keberangkatan dan waktu bongkat muat, lashing jadi lebih pendek," katanya.  Selama ini, Budi melanjutkan, keterbatasan waktu seringkali menjadi alasan kendaraan-kendaraan tersebut tidak diikat, akibatnya apabila terjadi gelombang, maka bisa berakibat fatal seperti kejadian beberapa waktu lalu dari Ketapang ke Gilimanuk, yaitu truk dan mobil pribadi terguling.

Selain itu, lanjut dia, pembelian secara daring juga membuat penumpang percaya diri karena tidak pelru khawatir akan keterlambatan karena waktunya sudah ditetapkan.  "Jadi orang itu lebih confident, ini juga yang mau kita kejar di bus," katanya.

Selain itu, Budi mengatakan opsi lain yang ditawarkan, yaitu moratorium atau pembatasan kendaraan yang naik ke kapal.  "Kami tengah mengkaji bentuk tertentu agar terjadi kestabilan di atas kapal," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono menuturkan temuan-temuan berdasarkan hasil peninjauan di Pelabuhan Ketapang, di antaranya masih ada pengikatan yang kurang kencang.  "Mestinya tidak boleh ada ruang, harus kencang karena kalau ada gelombang, dia akan goyang," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi mengatakan, pihaknya sudah mulai menjual tiket secara daring per 1 Juni 2017. "Sudah sekitar 5.000 tiket terjual secara online, belum semua tentunya karena masyarakat pun menunggu THR," katanya.

 

Terpopuler