Selasa 20 Jun 2017 20:06 WIB

Djanur Mungkin tak Bisa Dampingi Persib Lawan PSM

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ratna Puspita
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung terancam tak dapat didampini pelatih Djadjang Nurdjaman ketika mereka menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Rabu (5/6) dua pekan mendatang. Sebab, pria yang akrab disapa Djanur itu berencana melaksanakan umroh setelah Hari Raya Idul Fitri 1438H.

"Insya Allah, umroh tanggal 28 Juni. Tanggal segitu saya berangkat," kata Djadjang di Bandung, Senin (19/6). Dia belum bisa memastikan tanggal pulang ke Indonesia.

Jika umroh berlangsung cepat atau kurang dari satu pekan maka Djadjang bakal berada di Bandung saat laga Persib vs PSM. Namun, dia menuturkan, umroh biasanya membutuhkan waktu sekitar hingga sembilan hari.

Kendati dia tidak mendampingi, Djadjang memastikan, tim akan tetap melakukan persiapan melawan PSM selama dia berada di Tanah Suci. Djadjang sudah mempersiapkan program latihan dan akan mengontrol dari jarak jauh. Kemungkinan, dia bakal kembal memercayakan latihan kepada Asisten Pelatih Persib Herrie Setyawan.

Djadjang mengutarakan niat beribadah umroh bersama keluarga beberapa pekan lalu, bersamaan dengan masa dia menenangkan diri. Djadjang sempat menenangkan diri setelah mengajukan permintaan mundur dari kursi pelatih Persib. Saat itu, dia merasa dalam tekanan karena mendapat banyak hujatan dari sebagian bobotoh.

Ketiadaan Djadjang pada laga kontra PSM sebenarnya berisiko bagi Persib. PSM merupakan tim kuat yang kini sedang memimpin klasemen sementara Liga 1.

Persib yang baru saja kalah di kandang Barito Putera menduduki peringkat 12. Modal Maung Bandung menjamu Juku Eja hanya rekor manis di GBLA. Walau posisi mendekati papan bawah, Persib belum tersentuh kekalahan setiap kali main di depan pendukungnya sendiri. n Febrian

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement