REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung terancam tak dapat didampini pelatih Djadjang Nurdjaman ketika mereka menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Rabu (5/6) dua pekan mendatang. Sebab, pria yang akrab disapa Djanur itu berencana melaksanakan umroh setelah Hari Raya Idul Fitri 1438H.
"Insya Allah, umroh tanggal 28 Juni. Tanggal segitu saya berangkat," kata Djadjang di Bandung, Senin (19/6). Dia belum bisa memastikan tanggal pulang ke Indonesia.
Jika umroh berlangsung cepat atau kurang dari satu pekan maka Djadjang bakal berada di Bandung saat laga Persib vs PSM. Namun, dia menuturkan, umroh biasanya membutuhkan waktu sekitar hingga sembilan hari.
Kendati dia tidak mendampingi, Djadjang memastikan, tim akan tetap melakukan persiapan melawan PSM selama dia berada di Tanah Suci. Djadjang sudah mempersiapkan program latihan dan akan mengontrol dari jarak jauh. Kemungkinan, dia bakal kembal memercayakan latihan kepada Asisten Pelatih Persib Herrie Setyawan.
Djadjang mengutarakan niat beribadah umroh bersama keluarga beberapa pekan lalu, bersamaan dengan masa dia menenangkan diri. Djadjang sempat menenangkan diri setelah mengajukan permintaan mundur dari kursi pelatih Persib. Saat itu, dia merasa dalam tekanan karena mendapat banyak hujatan dari sebagian bobotoh.
Ketiadaan Djadjang pada laga kontra PSM sebenarnya berisiko bagi Persib. PSM merupakan tim kuat yang kini sedang memimpin klasemen sementara Liga 1.
Persib yang baru saja kalah di kandang Barito Putera menduduki peringkat 12. Modal Maung Bandung menjamu Juku Eja hanya rekor manis di GBLA. Walau posisi mendekati papan bawah, Persib belum tersentuh kekalahan setiap kali main di depan pendukungnya sendiri. n Febrian