REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris dilaporkan mengalami gelombang panas terpanjang dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Temperatur negara tersebut akan melebihi suhu di area dengan cuaca Mediterania seperti Sisilia dan Kreta.
Senin (19/6) menandai hari ketiga berturut-turut saat suhu rata-rata Inggris mencapai 30 derajat Celsius. Panas terik yang berlanjut sampai Selasa dan Rabu disinyalir akan menjadi gelombang panas lima hari berturut-turut pertama sejak 1995.
Layanan Meteorologi Met Office Inggris telah mengeluarkan peringatan gelombang panas untuk seluruh Inggris karena suhu yang diprediksi meningkat secara ekstrem. Peringatan tingkat tiga yang hampir mendekati keadaan darurat nasional itu diumumkan Kamis pekan lalu sejak pukul sembilan pagi.
Pada hari Senin, suhu di RAF Northolt, London bagian barat, telah mencapai 32 derajat Celsius. Peringatan dini dibarengi aksi petugas layanan kesehatan yang memastikan kelompok berisiko tinggi termasuk orang tua, anak-anak, dan mereka yang sedang dalam perawatan medis bisa tetap tenang dan terhidrasi.
"Habiskan waktu di tempat teduh saat matahari bersinar paling terik antara pukul 11.00 sampai 15.00. Jaga agar ruangan tetap sejuk, mandi dengan air dingin, dan jaga tubuh tetap terhidrasi," ungkap saran resmi yang dikeluarkan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS).
Selain dikhawatirkan mendampak kesehatan, terik matahari ekstrem juga dilaporkan sudah menyebabkan insiden pencairan permukaan jalan di Guildford. Kepolisian Surrey menginformasikan, minyak yang tumpah di jalan telah meleleh ke aspal saking panasnya.
Cuaca demikian juga membuat Kongres Perdagangan mendesak atasan untuk melonggarkan kode berpakaian dan menyediakan minuman dingin. Pekerja kantoran lain pun disarankan untuk duduk di tempat teduh, berdiam di ruangan gelap, dan menghindari alkohol guna mengurangi dampak gelombang panas, dilansir dari laman Telegraph.