Rabu 21 Jun 2017 17:38 WIB

Waskita Beton Memperoleh Fasilitas Pinjaman

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Gita Amanda
Waskita Beton Precast
Foto: koranloker.info
Waskita Beton Precast

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus memperkuat modal kerjanya dengan pendanaan melalui pinjaman perbankan. Perseroan memperoleh pinjaman sebesar Rp 300 miliar dari BRI Syariah dan 500 miliar dari Bank DKI.

Direktur Keuangan dan Risiko WSBP Budi Setyono menjelaskan, fasilitas Kredit Modal Kerja (Musyarakah Line Facility) dari Bank BRI Syariah sebesar Rp 300 miliar dari plafond awal yang sebesar Rp 300 miliar, sehingga plafond hingga saat ini sebesar Rp 600 miliar.

"Tambahan fasilitas kredit dari Bank BRISyariah akan digunakan untuk membiayai Proyek Pengadaan Material Precast dan Beton Readymix untuk Pembangunan Cimanggis–Cibitung Toll Ways (CCTW) Seksi 2 (dua) yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 2,2 triliun," kata Budi dalam siaran persnya, Rabu (21/6).

Tol CCTW ini ditargetkan selesai tahun 2019. Menurut Budi, fasilitas kredit yang diterima Perseroan dari BRISyariah sebelumnya digunakan untuk membiayai proyek Light Rail Transit (LRT) Palembang dan pengadaan PCI Girder. Sedangkan pinjaman sebesar Rp 500 miliar dari Bank DKI akan diperuntukkan untuk membiayai Proyek Pengadaan Readymix dan Precast Tol Jakarta–Cikampek (Japek) Seksi dua Elevated.

Pasca IPO September 2016 yang memberikan tambahan ekuitas Rp5,1 triliun, Perseroan mengoptimalkan pinjaman perbankan untuk memperkuat struktur pendanaannya. Tahun ini WSBP menargetkan orderbook sebesar Rp22,5 triliun, yang terdiri dari carry over tahun 2016 sebesar Rp10,2 triliun dan target kontrak baru tahun 2017 sebesar Rp12,3 triliun.

Sementara itu, Direktur Bisnis Ritel dan Komersial BRISyariah Indra Praseno mengatakan, pihaknya terus membidik penyaluran ke berbagai proyek infrastruktur."Pemberian pembiayaan ini merupakan bentuk partisipasi BRISyariah dalam mendukung program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, dan juga memperkuat sinergi diantara anak perusahaan BUMN," ujar Indra.

Menurut Indra, perseroan terus mendorong pembiayaan tidak hanya ke proyek-proyek infrastruktur, namun juga di komponen pembangunannya. Saat ini BRI Syariah telah menyalurkan pembiayaan ke proyek infrastruktur dengan nilai sekitar Rp 800 miliar.

BRI Syariah juga akan ikut dalam pembiayaan sindikasi untuk proyek-proyek besar, sebab Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) perseroan hanya sebesar Rp 700 miliar. "Targetnya (penyaluran) semaksimal mungkin. Saat ini kami sudah ikut beberapa proyek jalan tol, LRT, dan Asian Games juga," kata Indra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement