REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Agung Budi Maryoto menyatakan sedikitnya 28 orang dari 328 sopir bus di Terminal Indralaya Kabupaten Ogan Ilir yang mengikuti tes urine beberapa hari lalu didapati positif mengonsumsi narkoba.
"Baik di bandara, stasiun kereta maupun di terminal kami meningkatkan keamanan dan pengawasan serta melakukan tes narkoba terhadap para sopir," kata kapolda di Palembang, Jumat (23/6).
Kapolda juga meningkatkan pengawasan dengan melakukan tes serupa di Terminal Alang-Alang Lebar, Stasiun Kertapati, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II. "Di bandara selain tes yang dilakukan terhadap pilot, kami juga mengadakan tes pada kru dan sopir angkutan taksi di lingkungan bandar udara itu," katanya.
Sementara, tidak hanya itu untuk mengantisipasi gangguan keamanan lain seperti terorisme dan peredaran narkoba, Polda Sumsel juga mengerahkan satuan anjing pelacak sebagai bentuk antisipasi. "Tim anjing pelacak ini akan mengantisipasi adanya barang berbahaya jangan sampai ada yang lolos dari pengawasan kita," ungkap dia.
Pada kesempatan tersebut Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo juga meninjau arus mudik di SMB II. Menurut Wahju, bila dibandingkan bandara di Pulau Jawa, bandara di Sumatera seperti SMB II termasuk bandara yang tergolong aman dari kepadatan penumpang.
"Bila arus mudik di Jawa memang tidak dapat kita pungkiri kepadatannya," kata dia.
Ia menjelaskan, tahun ini jumlah arus mudik melalui angkutan udara mengalami peningkatan terbanyak yaitu sebesar 9,8 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini berbanding lurus dengan arus mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi dan bermotor.