Senin 26 Jun 2017 20:11 WIB

Warga Bali Gelar Upacara Potong Gigi Massal

Acara potong gigi atau mematah di Bali (ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Acara potong gigi atau mematah di Bali (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta menghadiri ritual "metatah" atau potong gigi massal yang dilaksanakan warga Banjar (dusun) Belatung, Kabupaten Karangasem, Senin (26/6). "Saya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan metatah massal yang digelar warga pada hari ini. Dengan pelaksanaan metatah secara massal, maka warga yang mampu bisa membantu yang kurang mampu, dengan demikian akan tumbuh rasa kebersamaan," kata Sudikerta saat menyampaikan dharma wacana (sambutan) dalam ritual tersebut, di Amlapura, Karangasem.

Menurut dia, meskipun ritual dilakukan secara sederhana, namun tidak mengurangi makna dari upacara itu sendiri. Dalam tradisi Hindu, upacara metatah (potong gigi) bertujuan untuk mengendalikan enam sifat buruk manusia yang dikenal dengan istilah Sad Ripu dan merupakan salah satu upacara Manusa Yadnya yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali.

Dengan dilaksanakannya upacara metatah secara massal, Sudikerta berharap selain dapat meringankan biaya pelaksanaan upacara, juga dapat menumbuhkan rasa persatuan serta semangat gotong royong antar-umat Hindu. Di sisi lain, ia mengingatkan umat agar ritual keagamaan hendaknya dilakukan dengan tulus ikhlas dan tidak berlebihan, apalagi sampai membebani warga.

Sementara itu, Ketua Panitia I Wayan Sudarma menyampaikan, selain metatah secara massal, juga dilaksanakan upacara Tiga Bulanan, Pawintenan Saraswati serta Pawintenan Pemangku. Pelaksanaan upacara yang turut dihadiri oleh anggota DPD RI I Gede Pasek Suardika ini mendapat antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti upacara mencapai 377 orang yang berasal dari krama desa pekraman (warga desa adat) se-Kecamatan Rendang, Karangasem, bahkan untuk upacara metatah banyak diikuti oleh warga lanjut usia. Pada hari yang sama, Sudikerta juga berkesempatan menghadiri dan "Mendem Pedagingan" serangkaian ritual Ngenteg Linggih, Mamungkah, Balik Sumpah di Pura Taman Beji Sudamala Lembah Tulis di Desa Biaung, Penebel Tabanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement