Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir (tengah) didampingi Zaitun Rasmin (kiri) dan Yusuf Marta (kanan) dan sejumlah jajaran tokoh GNPF MUI memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir memberikan keterangan pers terkait beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir (tengah) didampingi Zaitun Rasmin, Lutfi Hakim,dan Yusuf Marta memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir (tengah) didampingi Zaitun Rasmin, Lutfi Hakim,dan Yusuf Marta memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir memberikan keterangan pers saat mengkonfirmasi beberapa isu pasca bersilaturrahim dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (27/6).
Dalam keterangannya, pertemuan dialog bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ajang silaturahim merayakan semangat Idul Fitri 1438 Hijriyah dan bukanlah pertemuan dadakan. Pertemuan tersebut membahas terkait kondisi di masyarakat yang merasakan ketimpangan keadilan dan diskriminasi terhadap umat Islam.
Advertisement