Senin 03 Jul 2017 17:01 WIB

Wisata Olahraga Lombok Buat Turis Asing Kesengsem

Rep: Muhammad Nursyamasi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kite Surfing di Kaliantan, Lombok, NTT
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Kite Surfing di Kaliantan, Lombok, NTT

REPUBLIKA.CO.ID,  MATARAM -- Pulau Lombok kini menjadi surga bagi para wisatawan, terlebih bagi wisatawan mancanegara. Keindahan alam dan keragaman budaya Bumi Seribu Masjid mampu membuat para wisatawan mancanegara tersengsem untuk berkunjung ke Lombok.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, karakteristik wisatawan mancanegara yang datang ke Lombok didominasi wisatawan yang cenderung berbasis wisata olah raga atau sport tourism.

Oleh karenanya, tipe wisatawan seperti ini membutuhkan waktu yang lebih lama tinggal menginap dibanding wisatawan domestik. "Wisatawan mancanegara ini mereka kan memilih musim yang tepat, menunggu angin dan ombak yang pas untuk surfing misalnya," ujar Faozal kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Senin (3/7).

Hal ini yang menguatkan jumlah rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara cenderung lebih lama. Faozal menambahkan, dari berbagai destinasi wisata yang ada di Lombok, kawasan pantai yang menawarkan keindahan atmosfer menarik untuk berselancar cenderung memiliki waktu lebih lama menginap dibanding tempat lain.

"Seperti di Pantai Kuta Mandalika, itu rata-rata lama menginapnya lebih tinggi karena menunggu ombak yang bagus untuk surfing," ucap Faozal. Di lokasi seperti itu, lanjut Faozal, rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara berkisar di angka 3,2 hari atau lebih tinggi dibandingkan di tempat lain.

Namun, Faozal tidak menampik jika tingkat penghunian kamar di Hotel Bintang yang ada di NTB pada Mei 2017 sedikit mengalami penurunan. Alasannya, selain low season, terdapat hotel bintang yang baru beroperasi pada Mei 2017.

"Pada Mei kemarin ada dua hotel bintang yang baru grand opening, oleh karenanya jumlah pembaginya pun ikut bertambah," kata Faozal.

Namun, penurunan tingkat penghunian kamar di hotel bintang masih dalam kategori yang wajar. Faozal melanjutkan, usai Mei, tingkat penghunian kamar di hotel bintang terus mengalami kenaikan.

"Ini sudah mulai dan akan terus meningkat hingga September. Untuk Agustus saja sejumlah hotel sudah mulai full booked," kata Faozal menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement