Selasa 04 Jul 2017 18:42 WIB

Jatuh, Balon Udara Warga Sebabkan Kebakaran Hutan

Balon udara warga siap dilepas. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Seno
Balon udara warga siap dilepas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Sebuah balon udara buatan warga dilaporkan jatuh di sebuah kawasan hutan di Gunung Kebo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (4/7). Akibat jatuhnya balon udara tersebut memicu kebakaran rumput ilalang serta tanaman kayu hingga radius lima hektare.

Wakil Administratur Perhutani BKPH Kediri Selatan Andi Iswindarto mengatakan identifikasi penyebab kebakaran segera diketahui berdasar kesaksian warga, mandor serta temuan bekas balon udara tenaga asap di tengah areal hutan yang terbakar. "Kami sudah kerahkan 10 personel Perhutani untuk melakukan upaya pemadaman," kata Andi.

Andi menjelaskan, kebakaran terjadi di petak 78 RPH Trenggalek. Kobaran api pertama diketahui sekitar pukul 14.00 WIB setelah sebuah balon udara ukuran besar yang bergerak melayang dengan tenaga asap terlihat oleng dan jatuh di tengah kawasan hutan lereng Gunung Kebo.

Menurut Andi, pemadaman api tidak bisa dilakukan dengan cepat karena lokasi yang terbakar cukup sulit dan terjal. Selain itu kondisi hembusan angin di atas gunung cukup kencang sehingga menyulitkan petugas.

"Pemadaman kami lakukan dengan manual dengan ranting dan dedaunan, karena lokasi tidak mungkin dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran," ujar Andi

Andi memastikan kebakaran hutan di lereng Gunung Kebo akibat tersulut balon udara yang jatuh di kawasan hutan. "Saat ini kondisi hutan banyak yang kering sehingga mudah terbakar. Kerugian Perhutani ada tanaman-tanaman yang masih kecil terbakar," katanya.

Meskipun perayaan Lebaran ketupat telah usai, namun pada Selasa pagi sejumlah warga masih menaikkan balon udara. "Kami mengimbau warga tidak lagi menaikkan balon udara, karena sangat berbahaya dan bisa memicu kebakaran hutan yang lebih besar," ujar Andi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement