REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan MASOC selaku penyelenggara SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, sepakat menambah kuota ofisial menjadi 50 persen dari jumlah atlet. KOI juga sudah menginformasikan penambahan kuota itu kepada pengurus cabang olahraga. 

"Kami mendapatkan pemberitahuan bahwa diberlakukan kuota ofisial sebesar 50 persen dari atlet," kata Ketua KOI Erick Thohir melalui pernyataan resmi, Kamis (7/7). 

Satlak Prima juga sudah mengadakan pertemuan dengan pengurus cabang olahraga pada Rabu (5/7). Dalam pertemuan itu, Satlak Prima mengumumkan penambahan ofisial dari 123 orang menjadi 166 orang. 

Erick menjelaskan permintaan penambahan ofisial ini merupakan keinginan pengurus cabang olahraga. Awalnya, MASOC hanya memberikan kuota ofisial 100 atlet dengan 25 ofisial. Artinya, negara peserta hanya boleh mengirimkan ofisial sebanyak 25 persen dari total atlet. 

"Tidak seperti kegiatan multievent lainnya yang biasanya kuota ofisial adalah 50 persen dari jumlah atlet," kata Erick.

Dia bercerita kuota tersebut sempat menjadi tantangan bagi KOI dalam menentukan jumlah ofisial yang akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur. Apalagi, Satlak Prima dan PB sudah mengajukan ofisial 123 orang. Mereka akan mendampingi 534 yang berlaga pada SEA Games 2017. 

"Sehingga harus dibagi empat banding satu sesuai permintaan penyelenggara," kata Erick. 

Kemudian, KOI menyosialisasikan jumlah kuota itu kepada pengurus cabang olahraga. Dalam pertemuan itu, banyak pengurus cabang olahraga yang merasa keberatan atas pengurangan tersebut. 

"KOI menyikapi dengan meminta penyelenggara memberlakukan kuota sesuai aturan SEAGAMES charter yang kemudian disetujui," ujar Erick. 

Dengan persetujuan menambah kuota ofisial itu, Kontingen Indonesia akan berjumlah 755 orang. Terdiri dari atlet 534 orang, 166 ofisial, 55 orang headquater.

SEA Games akan dihelat di Kuala Lumpur pada 19-30 Agustus mendatang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika