REPUBLIKA.CO.ID, VERACRUZ -- Kejaksaan agung negara bagian Veracruz, Meksiko, pada Senin (10/7), membuka penyelidikan tewasnya pewarta foto Honduras, yang meninggalkan negaranya karena khawatir terancam dibunuh.
Jasad Edwin Rivera Paz ditemukan di Kota Acayucan pada Ahad, dengan sejumlah luka tembak. Ia kemudian dikenali oleh seorang anggota keluarganya.
Rivera Paz adalah juru kamera acara televisi Honduras "Los Verduleros". Dia melarikan diri dari Honduras setelah kelompok bersenjata menembak dan membunuh Igor Padilla, sutradara dan produser acara tersebut, di kota San Pedro Sula pada pertengahan Januari.
"Rivera Paz melarikan diri ke Meksiko setelah kematian Padilla. Ia khawatir bahwa ia mungkin juga akan terbunuh," kata wartawan Honduras, yang meminta tidak disebutkan jatidirinya.
"Kami sedang mencari informasi lebih lanjut tentang kejahatan ini di Meksiko, untuk mengetahui apakah peristiwa ini terkait dengan pembunuhan Igor Padilla dan untuk melihat apakah terdapat keterlibatan kelompok kejahatan dari Honduras dalam kasus tersebut," kata Julian Hernandez, juru bicara kepolisian Honduras.
Jika dibandingkan dengan negara bagian lain di Meksiko, pembunuhan terhadap wartawan lebih banyak terjadi di Veracruz. Pada saat ini, negara bagian tersebut menjadi wilayah paling mematikan bagi awak media di belahan bumi bagian barat. Demikian disampaikan Komite Perlindungan Wartawan pada May