REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memperkenalkan potensi investasi di dua destinasi wisata baru yaitu kawasan ekonomi khusus Tanjung Lesung dan Danau Toba kepada pengusaha di Inggris.
Keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu dari kantor perwakilan BKPM di London, menjelaskan kedua destinasi wisata baru tersebut diperkenalkan dalam sebuah forum bisnis yang diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar RI di London dan juga kementerian pariwisata pada Selasa (11/7).
Direktur Kantor Perwakilan BKPM di London, Nurul Ichwan menjelaskan dua proyek pariwisata tersebut diperkenalkan karena dinilai telah siap menerima investor potensial. "Dilihat dari berbagai aspek, Proyek Pariwisata KEK Tanjung Lesung dan Danau Toba sangat siap untuk ditawarkan kepada investor-investor di Inggris Raya. Kendati demikian, bukan berarti delapan proyek lainnya dari 10 Destinasi Pariwisata Bali Baru, tidak atau belum siap untuk dijajaki," ujar Nurul Ichwan.
Ia menjelaskan,"Pada kesempatan berikutnya tentu kami siap untuk kembali bekerja sama sekaligus memfasilitasi pertemuan Kementerian Pariwisata, pemerintah daerah terkait, maupun kementerian teknis lainnya yang terkait proyek 10 Bali Baru dengan investor potensial dari Inggris Raya atau negara-negara Eropa lainnya".
Dalam forum bisnis tersebut, hadir 50 pebisnis asal Inggris yang bergerak di sektor pariwisata dan memanfaatkan kesempatan tanya jawab dalam salah satu sesi di acara tersebut untuk lebih mengetahui secara mendalam mengenai Tanjung Lesung dan Danau Toba.
Direktur Eksekutif UKABC Ross Hunter yang didapuk menjadi moderator pada kesempatan ini mengatakan bahwa potensi pariwisata Indonesia sangat besar dan pebisnis asal Inggris Raya begitu tertarik untuk berkerja sama dengan pemerintah Indonesia serta kalangan bisnis tanah air.
Turut hadir dan bertindak sebagai pembicara pada acara kali ini adalah Kepala Badan Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo, Konsultan Proyek Pariwisata Tanjung Lesung KEK, Simon Lord, Kepala EU Desk-EIBN di BKPM Nurmala Martin, Kepala Divisi Investasi Kementerian Pariwisata Henky Manurung, serta Kepala Editor Oxford Business Group Oliver Cornock.
Sumbang 11 persen
Di tahun 2016, sektor pariwisata memberikan sumbangan sebanyak 11 persen terhadap PDB dengan kedatangan 10 juta wisatawan asing yang juga menghasilkan pertukaran mata uang senilai 12,8 miliar dolar AS. Pariwisata juga mampu menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari 11 juta orang, dan menempatkan Indonesia di dalam 50 besar World Economic Forum (WEF) Travel & Tourism Competitiveness Index.
Sementara itu, dari data internal BKPM, pada kurun waktu 2011-2016, investasi dari perusahaan-perusahaan Inggris Raya yang secara spesifik melakukan investasi pada jenis usaha hotel dan restoran saja bisa menciptakan lebih dari 4.000 lapangan pekerjaan di 83 proyek dengan nilai investasi sekitar 36 juta dolar Amerika Serikat. Sebagai catatan, dua jenis usaha tersebut masuk dalam kategori sektor pariwisata.
Jumlah wisatawan asal Inggris Raya yang mengunjungi Tanah Air bisa dibilang cukup tinggi dibanding wisatawan asal negara-negara di Eropa lainnya.
Tahun 2016, dari data Kementerian Pariwisata menunjukkan ada sekitar 328 ribu kunjungan wisatawan Inggris mendatangi Indonesia, sementara Prancis berada diurutan kedua dengan sekitar 250 ribu kunjungan, dan Jerman ketiga dengan sekitar 231 ribu kunjungan.