REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Brasil kemungkinan akan mengumumkan pajak bahan bakar minyak (BBM) yang lebih tinggi pada Kamis (20/7). Ini dilakukan untuk membantu memenuhi target anggaran tahun ini di tengah pemulihan ekonomi yang lamban.
Seorang sumber mengatakan, kenaikan pajak tersebut mungkin dapat diimplementasikan melalui kenaikan pajak pertambahan nilai federal. Tapi juga tidak mengesampingkan kenaikan kecil pajak impor bahan bakar.
Kementerian Keuangan menolak berkomentar mengenai masalah ini. Namun pejabat Kementerian Keuangan berencana menggunakan kenaikan pajak untuk menaikkan tambahan 3,2 miliar dolar AS tahun ini.
Kenaikkan pajak bahan bakar minyak akan memberi sedikit dampak pada inflasi setelah adanya penurunan harga berturut-turut oleh perusahaan minyak yang dikendalikan negara Petroleo Brasileiro SA atau Petrobras. Peningkatan pajak juga akan membantu produsen etanol menjadi lebih kompetitif dengan bahan bakar fosil setelah bertahun-tahun mengalami kerugian besar dalam industri biofuel.
Pemerintah sedikitnya menargetkan defisit anggaran sebesar 44,1 miliar dolar AS tahun ini, sebelum pembayaran bunga. Pejabat mengatakan, pihaknya akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut, setelah bertahun-tahun meleset dan merugikan peringkat kredit kelas investasi negara tersebut.
Pendapatan pajak federal meningkat pada Juni karena pencptaan lapangan kerja membaik. Namun menurut Menteri Keuangan Henrique Meirelles, usulan perubahan terhadap program amnesti hutang pajak jika disetujui, akan menyebabkan penurunan signifikan dari perkiraan pengumpulan pajak tahun ini.