Jumat 21 Jul 2017 18:29 WIB

Sleman Gelar Panen Raya Cabai

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Fernan Rahadi
Cabai
Foto: dok republika
Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Panen raya cabai rawit jenis Burga telah dilakukan di Bulak Sawah Pondok II Pondokwonolelo Widodomartani Ngemplak Jumat (21/7). Panen Cabai tersebut dilakukan oleh Asisten Sekretaris Daerah Sleman Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Suyamsih, Kepala Bank Indonesia perwakilan Yogyakarta Budi Hanoto serta perwakilan dari instansi lainnya.

Cabai Rawit yang dipanen tersebut merupakan demplot milik kelompok tani Taruna Bumi Pondok II Pondokwonolelo Ngemplak seluas 1000 meter persegu yang ditanam dengan teknologi Bacillus.

Sedangkan luas lahan persawahan yang ditanami cabai tersebut seluas 25 hektat. Usai panen raya cabai rawit tersebut juga dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Lelang Cabai.

Ketua kelompok tani Taruna Bumi,  Suharno menyampaikan bahwa lahan pertanian yang ditanami  Cabai di sekitar Pondok Wonolelo tersebut  luasnya mencapai 40 hektar. Baik jenis Cabe Rawit maupun Cabe Keriting. 

"Sistem penjualan Cabai di Kelompok Tani Taruna Bumi sudah menggunakan sitem lelang dan sudah berjalan dua pekan," ujarnya, Jumat (21/7). Sistem penjualan dengan lelang yang sudah berjalan dua pekan tersebut berhasil menjual Cabai Rawit sejumlah 5.213 ton, Cabai Keriting 1.053 ton dan cabai hijau 93,1 kilogram. 

Sehingga, total cabai yang telah dijual dengan sistem lelang mencapai 5.306 ton dengan total transaksi lebih dari Rp 100 juta.

Menurutnya, teknologi Bacillus tersebut dikembangkan oleh UGM dan diterapkan di Kelompok tani Taruna Bumi, dengan sitem tersebut ternyata hasilnya lebih baik dibanding dengan menggunakan obat pestisida. Disamping itu, untuk mencapai hasil yang maksimal, diterapkan pula sistem pupuk berimbang. "Dengan penggunaan teknologi Bacillus, lahan 1.000 meter persegi mampu menghasilkan 5 kuintal cabai," ujar dia.

Asisten Sekretaris Daerah Sleman Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Suyamsih menyampaikan bahwa dengan budidaya cabai menggunakan teknologi Bacillus ternyata mampu menghasilkan cabai jauh lebih baik, oleh karena itu petani yang lain juga mampu dan mau menggunakan teknologi tersebut. Menyangkut pemasaran, Suyamsih berharap agar petani dalam menjual hasil produksinya dengan sitem lelang seperti yang dilakukan kelompok tani Taruna Bumi. 

Karena dengan sistem lelang tersebut mampu mengangkat harga lebih baik dibanding dengan menjual secara perorangan. "Kalau menjual secara perorangan petani dalam posisi kalah karena harga hanya ditentukan oleh pengepul," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan polybag yang sudah berisi bibit cabai kepada petani di Bimomartani, Widodomartani. Selain itu, dalam kesempatan yang sama pun juga sempat dilakukan simulasi lelang cabai.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement