REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Nawacita Indonesia sedang menjajaki peluang untuk mengembangkan pembangunan industri tebu di Provinsi NTB. Ketua Tim Nawa Cita Indonesia Suryo Atmanto mengatakan, rencana pengembangan industri tebu sejalan dengan program Nawacita Presiden Joko Widodo yang mengedepankan kebinekaan serta membangun infrastruktur di seluruh negeri termasuk NTB dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat.
"NTB memiliki potensi yang besar untuk industri tebu karena tersedia lahan dan juga iklim yang cocok," kata Suryo saat bertemu Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi di Pendopo Gubernur NTB, Jalan Pejanggik, Kota Mataram, NTB, Jumat (21/7) sore.
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan memiliki komitmen yang sama dengan cita-cita Presiden Joko Widodo yakni merawat kebinekaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk sejahterakan kehidupan masyarakat secara adil dan berkemakmuran.
"Kami di NTB juga memiliki skala prioritas yang sama dengan cita-cita Presiden Jokowi dalam skala nasional. Tugas kita semua di daerah adalah mewujudkan cita-cita nasional tersebut", ujar pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB).
TGB menyambut ide pembangunan industri tebu di NTB. Menurut TGB, dengan tumbuhnya berbagai industri di NTB, bukan saja akan menjadi suntikan energi baru bagi peningkatan perekonomian masyarakat, tetapi juga akan mendorong terbangunnya kultur untuk berkompetisi secara sehat.
Untuk mewujudkan rencana industri tebu tersebut, TGB menyarankan Tim Nawacita segera mengambil langkah awal untuk menginventarisir lahan dan potensi yang tersedia. Menyangkut perizinan, TGB menjamin bahwa Pemprov NTB akan memberikan kemudahan sesuai aturan yang berlaku.
"Kami punya unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Dinas Penanaman Modal Daerah dan Perijinan Satu Pintu, yang akan melancarkan berbagai proses perizinan yang harus dilewati nantinya," ucap TGB.
TGB juga menitipkan pesan kepada Pemerintah Pusat melalui Nawacita untuk mempertimbangkan kembali terkait kebijakan penetapan PPN 10 persen terhadap gula tebu oleh Dirjen Pajak.
"Hal ini tentu akan menjadi beban yang cukup berat bagi petani," ungkap TGB.