REPUBLIKA.CO.ID,SURAKARTA--Pemerintah kota Solo tidak kecewa meski berdasarkan hasil uji emisi, Esemka belum memenuhi ambang batas sesuai ketentuan.
Wakil Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, fase uji emisi adalah tahap awal perjuangan menjadikan Esemka sebagai mobil nasional.
"Perjuangan belum selesai. Perjuangan untuk Esemka ini masih panjang. Kalau sudah dapat Sertifikat Uji Tipe (SUT) dan kelayakan kita akan terus berjuang," kata Rudy, panggilan akrab Rudyatmo.
Dia mengemukakan pengembangan Esemka tetap sesuai rencana yakni pada Juni 2012 mulai produksi. Targetnya, Esemka bisa dideklarasikan tepat pada perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2012.
"Kami tetap berharap instansi terkait uji emisi ini untuk memberi kemudahan namun tidak melanggar aturan," harapnya.
Rudy mengatakan tidak kecewa dengan kabar Esemka belum memenuhi ambang batas yang ditetapkan peraturan.
"Uji emisi ibarat ujian sekolah, yang masih memberi kesempatan bagi siswa untuk melakukan ujian remidi untuk memperbaiki nilai," katanya.
Dia meminta produsen Esemka yaitu PT Solo Manufaktur Kreasi untuk memperbaiki produk agar kembali bisa mengikuti uji emisi
Permasalahan yang dihadapi mobil Esemka, menurut Rudy, murni permasalahan teknis mesin dan bisa diperbaiki oleh Teknisi Esemka.
"Ada catatan yang harus dibenahi, dan ini permasalahan teknis saja. Jadi emisi gas CO2 yang dihasilkan Mobil Esemka masih di angka 11 koma sekian gram per KM, dan ini bisa diperbaiki. Kalau saya positif thinking saja," katanya.