REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penerbitan aturan mengenai produksi mobil murah hemat energi (low cost green car/LCGC) merupakan salah satu pintu menjaring investasi. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil di Indonesia segera memproduksi LCGC. Sementara, pemerintah berharap ada investasi di bidang otomotif yang masuk ke Indonesia “Dokumen resminya saya pribadi belum lihat. Yang pasti, kita juga sedang dalam persiapan,” kata Ruly Sijabat, Manager Humas PT Toyota Astra Motor, Senin (15/7). Salah satu calon LCGC milik Toyota, Agya, belum diprediksi kapan bisa menyentuh aspal jalanan di Indonesia.
Diretur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan, Honda masih mempelajari syarat-syarat dari pemerintah. Honda akan berpartisipasi jika memenuhi syarat. Sedangkan, Nissan menyiapkan Datsun untuk ikut meramaikan pasar LCGC pada 2014. “Investasi diharapkan berdatangan,” kata Menteri Keuangan M Chatib Basri, beberapa hari lalu. Menurut Chatib, eksekusi aturan mengenai insentif dalam produksi LCGC juga berimplikasi pada penggunaan energi yang lebih efisien yang berpengaruh pada subsidi bahan bakar minyak (BBM). Tapi, Chatib belum tahu berapa besar subsidi BBM yang terbantu.
Peraturan terbaru terkait LCGC adalah Peraturan Menteri Perindustrian No 33/2013 Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Aturan ini merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah No 41/2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Dua aturan ini memungkinkan produsen mobil memproduksi LCGC tanpa terkena pajak penjualan yang tinggi, sehingga harga jual lebih murah. Harga maksimal LCGC adalah Rp 95 juta. Harga bisa lebih tinggi apabila menggunakan transmisi otomatis atau pengaman lain. Meski begitu, untuk mendapat keringanan pajak itu, pemerintah menetapkan sejumlah syarat. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap, LCGC bisa mulai diproduksi pada Juli 2013. “Kami harapkan proses aplikasi tidak terlalu lama, kurang lebih satu bulan saja untuk memperoleh persetujuan, sehingga kami bisa segera memproduksi LCGC,” ujar Ketua Gaikindo Sudirman MR.
Sudirman mengatakan, hingga saat ini sudah ada enam perusahaan otomotif yang menaruh minat pada program pemerintah tersebut, yakni Daihatsu, Toyota, Suzuki, Nissan, Honda dan Mitsubishi. Daihatsu, kata dia, mampu memiliki kapasitas produksi LCGC sebanyak 10 ribu unit per bulan.