Senin 29 Jun 2015 05:20 WIB

Bisnis Mobil Bekas Jelang Lebaran Masih Lesu

Showroom mobil bekas di kawasan Depok, Jawa Barat
Foto: ROL/Casilda
Showroom mobil bekas di kawasan Depok, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah pengusaha mobil bekas di Kota Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan lesunya tingkat penjualan kendaraan menjelang Lebaran 2015.

"Mungkin saat ini konsumen masih fokus pada biaya masuk sekolah menjelang tahun ajaran baru, atau juga untuk keperluan Ramadhan," kata Bakul (50) penjual mobil bekas di Jalan Jendral Sudirman, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Ahad (28/6).

Menurut dia, usaha tersebut saat ini tengah mengalami penurunan minat konsumen di tengah masih gencarnya promosi mobil produksi baru oleh masing-masing perusahaan.

Promosi tersebut biasanya disampaikan produsen melalui sejumlah pameran mobil baru yang tengah marak berlangsung di Jakarta.

"Biasanya ada tawaran variabel uang yang bikin hati konsumen berpaling ke mobil baru, seperti uang muka rendah, bunga angsuran kredit yang ringan, sampai promo hadiah langsung," katanya.

Meski mengaku enggan menyebutkan penurunan pendapatan, namun Bakul mengisyaratkan rasa optimistis konsumen akan meningkat paling lambat sepekan menjelang Lebaran.

"Namanya juga usaha, kalau sepi sudah jadi risiko, yang penting bagaimana kita terus optimistis mendatangkan konsumen," katanya.

Kondisi serupa juga dirasakan Santi seorang pemilik usaha mobil bekas Makmur Jaya Motor di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Pada periode yang sama bulan Mei lalu saya menjual 15 mobil, sedangkan pada Juni ini baru 11 mobil yang terjual," katanya.

Menurut dia, mobil jenis minibus tahun produksi 2000- 2012 masih mendominasi penjualan ke konsumen.

"Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia masih favorit, karena banyak diburu. Kisaran harganya masih di atas Rp100 jutaan," katanya.

Dia optimistis pembeli akan berdatangan pascapenerimaan gaji dan pembayaran tunjangan hari raya (THR) berlangsung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement