Senin 25 Jan 2016 21:42 WIB

Ford Motor Indonesia Susun Rencana Transisi

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ford New Fiesta
Foto: Antara
Ford New Fiesta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah 27 tahun berada di pasar Indonesia, Ford akhirnya membuat keputusan untuk mundur. Selama tahun lalu, perekonomian Indonesia yang melemah berdampak pada industri otomotif. Direktur Komunikasi HMI Lea Kartika Indra mengakui, di Indonesia, Ford tidak dapat bersaing dengan baik dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) lainnya.

"Ford berkomitmen untuk melayani pasar global sekaligus restrukturisasi secara agresif, bagian-bagian bisnis yang tidak memiliki jalur yang kuat. Ataupun cukup beralasan dalam mencapai pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang berkesinambungan, khususnya di negara-negara di mana dinamika pasar yang ada tidak memungkinkan kami untuk bersaing secara efektif," kata Lea, Senin (25/1).

Penutupan Ford ini tidak mengehentikan penjualan mobil sampai pada akhir tahun ini. Lea mengungkapkan, FMI sebagai perusahaan yang transparan memberikan pilihan kepada para konsumennya apakah masih ingin membeli Ford atau tidak.

Sementara itu, Ford Motor Company nantinya akan mengehentikan sebanyak 35 karyawan pada ATPM FMI. Sedangkan untuk di beberapa dilernya, Lea belum mengetahui informasi pemberhentian karyawannya. Lea menjelaskan, akan menjadi tanggung jawab perusahaan juga untuk memberikan pesangon dan mencarikan pekerjaan baru bagi karyawannya. Sampai saat ini FMI masih menyusun rencana transisi.

"FMI memastikan bahwa kami memperlakukan karyawan dan mitra diler kami dengan hormat dan mendukung dalam proses transisi ini," kata dia.

Ia melanjutkan, Ford telah mempelajari secara seksama setiap opsi yang memungkinkan. Dan perusahaan melihat Ford tidak memiliki jalur yang kokoh di Indonesia, sehingga FMI memutuskan untuk menghetikan seluruh operasional di Indonesia sebelum akhir 2016.

Lea juga memastikan akan tetap memberikan layanan purna jual pada konsumennya. Sebanyak 44 diler FMI di seluruh Indonesia masih akan terus melayani pengguna mobil Ford. Layanan ini bersifat jangka panjang hingga minimal pada 10 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement