REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Distributor resmi kendaraan Mitsubishi di Indonesia PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) mengumumkan recall sejumlah model kendaraan penumpang dan kendaraan niaga ringan yang dipasarkan di Tanah Air. Recall yang disebut sebagai kampanye perbaikan itu melibatkan total 124.435 unit kendaraan
"Mengacu pada instruksi Principal kami di Jepang, Mitsubishi Motors Corporation (MMC), PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku Authorized Distributor dari kendaraan Mitsubishi di Indonesia dengan ini mengumumkan program Field Fix Campaign (Kampanye Perbaikan) untuk beberapa produk kendaraan penumpang (Passenger Car) dan kendaraan niaga ringan (Light Commercial Vehicle) dalam rangka menjaga kualitas produk," kata KTB dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Senin (6/6).
Dari 124.435 unit kendaraan yang direcall, 10.927 di antaranya model Strada Triton Exceed dan GLS AB produksi tahun 2006-2014 serta 61 unit Lancer GLX dan SEI produksi 2007-2010, yang akan mendapatkan penggantian inflator airbag (kantung udara).
Kemudian pemeriksaan dan perbaikan Aplikasi Grease Combination Switch pada Pajero Sport Exceed 3.8 produksi 2008-2013, Pajero Sport produksi 2009-2014, Delica produksi 2014, Lancer EX dan Lancer Evolution 2009-2010, dan Strada Triton 2006-2014.
Pada model-model tersebut, kendaraan yang terdampak sebanyak 62 unit Pajero Sport Exceed 3.8, 67.889 Pajero Sport, 71 unit Delica, 1.401 Lancer EX dan Evolution, kemudian 53.778 unit Strada Triton.
Modal lain yang termasuk di antara 124.435 kendaraan yang masuk program perbaikan itu, adalah 79 unit Lancer EX dan Evolution tahun 2006-2014 yang akan mendapatkan penggantian ETACS ECU, dan 740 unit L300 buatan 2014 untuk penggantian fuel tank (tangki bahan bakar).
Terkait masalah airbag, KTB menjelaskan bahwa pada saat airbag mengembang, inflator berpotensi melepaskan partikel yang dapat menyebabkan cedera, meskipun sampai saat ini penyebab utamanya masih dalam investigasi.
"Penggantian airbag inflator dilakukan sebagai tindakan pencegahan atas masalah tersebut," kata KTB menegaskan.
Hingga saat ini tidak terdapat laporan adanya insiden terkait dengan hal/kondisi tersebut, namun kampenya tetap perlu dilakukan sebagai bentuk komitmen KTB dalam menjaga kualitas produk kendaraan secara berkesinambungan, demikian KTB mengatakan.