REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pengembangan teknologi otomotif yang menyedot biaya besar, serta tren masa depan yang mengarah kepada produk kendaraan ramah lingkungan memaksa sejumlah produsen otomotif dunia berkolabrasi.
Salah satunya seperti yang dilakukan Honda Motor Co Ltd dan Hitachi Automotive System Ltd yang berkolabrasi mengembangkan motor sel bagi kendaraan hybrid bensin serta kendaraan elektrik mereka. CEO Honda, Takahiro Hachigo mengakui kerjasama itu akan saling menguntungkan dan mampu menghasilkan produk yang kompetitif. "Masalah kepedulian lingkungan dan pasar kendaraan listrik akan terus berkembang," kata manajemen kedua perusahaan tersebut, Selasa (7/2).
Kedua perusahaan Jepang ini diperkirakan akan memanfaatkan pabrik mereka yang berada di AS dan Cina. Nilai investasi proyek yang dimulai Juli itu diperkirakan mencapai 44,69 juta dolar AS. Dari jumlah tersebut sebesar 51 persen dikuasai Hitachi dan 49 persen oleh Honda.
Hitachi Automotive didirikan tahun 2009 yang merupakan unit dari Hitachi Ltd. Namun, perusahaan pemasok industri otomotif ini mengawali bisnisnya dengan menjual motor penggerak bagi kendaraan elektrik tahun 1999 guna memenuhi kebutuhan NIssan Motor, Toyota dan General Motors.
Kesepakatan itu merupakan bagian dari rencana besar Honda yang berambisi mengembangkan kendaraan elektrik menyusul meningkatkan permintaan produk tersebut. Sebelumnya Honda juga telah berkolabrasi dengan industri otomotif lain untuk mengembangkan produk hemat bahan bakar. Termasuk kerjasama dengan General Motors Co guna memproduksi kendaraan berbahan bakar hidrogen bagi pasar di AS pada 2020.