Senin 27 Feb 2017 18:17 WIB

Mobil Hemat Energi IST AKPRIND Yogya Bertanding di Singapura

Rep: Yulianingsih/ Red: Winda Destiana Putri
Mobil hemat energi
Foto: green.autoblog.com
Mobil hemat energi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dua tim mahasiswa Institute Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta akan mewakili Yogyakarta dan Indonesia dalam ajang lomba mobil hemat energi dalam Shell Eco-Marathon (SEM-A) 2017 di Singapura, 16-19 Maret 2017 mendatang. IST AKPRIND mengirimkan dua mobil terbaiknya dalam kompetisi tingkat dunia tersebut.

Rektor IST AKPRIND Yogyakarta Amir Hamzah mengatakan, pihaknya mewakili DI Yogyakarta di ajang kontes mobil hemat energi tingkat internasional tersebut. Bahkan tim AKPRIND menjadi satu-satunya PTS di DIY yang masuk dalam kompetisi tersebut. "Ini kebanggaan tersendiri bagi kami dan persiapan untuk maju ke ajang tersebut sudah kita lakukan secara maksimal," ujarnya di kampus IST AKPRIND Yogyakarta, Senin (27/2).

Dua tim mahasiswa IST AKPRIND yang akan bertanding di Singapura tersebut adalah Tim Mataram Proto dan Tim Kalisahak 28. Setiap tim beranggotakan 6 mahasiswa dan satu manajer serta didampingi satu dosen pembimbing.

Ellyawan Setyo Arbintarso, Dosen Pendamping Tim Kalisahak 28 mengatakan, tim yang dibimbingnya akan menampilkan mobil hemat energi dengan bahan bakar ethanol. Tim ini akan mengikuti ajang SEM-A 2017 di kategori Urban Ethanol. Sebelumnya tim ini pernah menjuarai runner up pada kategori yang sama dalam ajang Indonesia Energy Marathon Chalenge (IEMC) 2014 di Surabaya dan pernah mengikuti ajang yang sana di SEM-A 2015 di Fhilipina.

"Tahun ini kita kembali mewakili Yogya dan Indonesia diajang SEM-A 2017 di Singapura. Kita tetap menggunakan mobil yang sama untuk ketegori yang sama dengan beberapa perbaikan," ujarnya. Salah satu perubahannya adalah penggunaan bahan fiber dari serat alam untuk merakit badan mobil. Selain itu dalam ajang tahun ini penilaian sudah menggunakan alat pengukur menyerupai pengukuran pada mobil formula 1. Karenanya pihaknya juga sudah menyesuaikan desain mobil dengan alat tersebut (flow meter).

Dalam uji coba terakhir, mobil Kalisahak 28 ini mampu dipacu dengan jarak tempuh 127 kilometer untuk satu liter bahan bakar. Capaian ini akan terus diperbaiki. Perubahan lain adalah, rangka mobil sebagain besar dirakit dengan penggunaan lem dan bukan di las. Ini dilakukan agar badan mobil bisa lebih ringan.

Hal senada diungkapkan Totok Susilo, manager Tim Mataram Proto. Menurutnya, Mataram Proto juga ikut dalam ajang tersebut. Hanya saja bahan bakar yang digunakan untuk mobil hemat energi di tim ini adalah berbahan bakar solar. Tim ini masuk dalam kategori prototype di ajang SEM-A tersebut. "Persiapan kami sudah satu tahun, dan kami siap di ajang ini," katanya.

Tim ini juga pernah mewakili Yogya di ajang SEM-A di Malaysia 2013 dan di Filipina 2014. Mobil yang digunakan dalam event tahun ini juga sama dengan tahun 2014. Pihaknya juga melakukan beberapa perbaikan khususnya untuk bahan dasar pembuatan badan mobil sendiri. Mahasiswa yang masuk dalam tim tersebut merupakan gabungan dari program studi teknik elektro, teknik mesin dan teknik perindustrian.

Beberapa kendala yang dihadapi tim AKPRIND antara lain adalah masalah biaya. Menurut Ellyawan, di luar negeri biaya penelitian untuk pengembanhan mobil hemat energi cukup tinggi. Pengembangan mobil hemat energi juga didukung dengan penelitian yang kuat. "Kita masih kesulitan dalam pembiayaan karena sebagain besar semua ditanggung perguruan tinggi." Katanya.

Meski begitu kata dia, pihaknya berharap tim mahasiswa IST AKPRIND ini bisa memberikan hasil yang maksimal di ajang internasional itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement