REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan Kia Motors Corp berencana menarik 1,48 juta unitnya yang dipasarkan di AS, Kanada, dan Korea Selatan.
Penarikan itu terpaksa dilakukan karena adanya gangguan teknis pada mesin kendaraan. Kementerian transportasi setempat Jumat lalu menyebutkan serpihan logam yang berada di kruk as dapat mengakibatkan kerusakan dan mesin kehilangan tenaga. Kedua perusahaan diperkirakan harus merogoh kocek hingga ratusan juta dolar AS apabila mereka ingin tetap memiliki pasar menguntungkan di wilayah tersebut.
Kondisi tersebut juga menjadi pukulan telak bagi keduanya lantaran dalam beberapa waktu terakhir penjualan produk mereka di Cina AS dan dalam meneri lesu. Produk yang akan ditarik dari peredaran adalah jenis sport utility vehicle (SUV) di AS sebanyak 1,19 juta unit, di Kanada 114.187 unit dan di Korea Selatan sebanyak 171.348 unit. Khusus di AS penarikan meliputi merek Hyundai Sonata dan Santa Fe, sedangkan produk KIA meliputi Optima, Sorento dan Sportage.
Menurut Kong Tae-bong, analis pasar pada lembaga Hi Investment Securities, penarikan itu akan memangkas pemasukan perusahaan hingga 220,19 juta dolar AS. Namun, sejauh ini kedua perusahaan enggan berkomentar banyak terkait kasus ini. "Penarikan terkait dengan masalah manufaktur, bukan masalah struktur dari mesin Theta 2GDi dan kami telah melakukan perbaikan," kata kedua perusahaan.
Penarikan produk itu bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut pernah melakukan penarikan produk karena adanya cacat produk pada mesin yang mereka ciptakan. Tahun 2015 Hyundai Motor telah menarik 470 ribu kendaraan sedan Sonata di pasaran AS. Penarikan itu akibat munculnya kekhawatiran serupa atas produk yang dipasarkan di dalam negeri.
Namun, tahun lalu keduanya menyatakan mesin di yang berada di pasar lokal tidak bermasalah. Kementerian Korea Selatan juga menyebutkan tahun 2013 penarikan dilakukan terhadap Hyundai Sonata, sedan Grandeur, K5 dan K7, Sportage produk KIA.