REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) kembali menggelar penghargaan bergengsi FORWOT Car of the Year 2017. Pada ajang bergengsi ini, FORWOT Car of the Year berhasil menghimpun 32 mobil benar-benar baru bukan minor change, major change, dan penambahan varian dari pabrikan asal Jepang, Amerika hingga Eropa.
Wakil Ketua Umum FORWOT Zainal Abidin, menyatakan FORWOT Car of the Year 2017 diselenggarakan untuk memberikan rekomendasi mobil terbaik yang diluncurkan dalam periode yang telah ditentukan. Tim juri meninjau dan menimbang dari berbagai aspek untuk menilai mobil apa saja yang layak dan pantas dilombakan dan terpilih sebagai mobil terbaik.
Dari 26 juri yang terlibat dalam pemilihan, mayoritas suara dijatuhkan pada lima model BMW i8, Honda Civic, Honda CR-V, Hyundai Tucson, dan Suzuki Ignis. Proses penjurian mengacu pada "Car of the Year" dari Car of the Year Committe atau www.caroftheyear.org yang dipakai untuk pemilihan mobil terbaik di Eropa namun telah disesuaikan dengan kondisi pasar otomotif di tanah air.
“Dalam pemilihan FORWOT Car of the Year 2017 ada fenomena menarik masuknya model berbasis listrik yang dipilih para juri,” kata Zainal melalui keterangan tertulisnya Ahad (24/9). Penjurian FORWOT Car of the Year 2017 sendiri akan berlanjut untuk menentukan satu mobil terbaik.“Forwot Car of the Year 2017 menjadi bukti kredibilitas kami selaku jurnalis otomotif untuk menilai mobil terbaru yang menghiasi pasar otomotif nasional,” kata Ketua Dewan Juri, Ekawan Raharja.
Untuk menentukan satu mobil terbaik tahun ini, tim juri melalui beberapa mekanisme yakni, menjaring 32 model baru yang meluncur dari periode Agustus 2016 - Juli 2017, tim panel juri memilih dan menghasilkan lima finalis yang nantinya akan dipilih berdasarkan voting. Tiap juri akan diberikan 25 poin yang didistribusikan pada finalis.
FORWOT Car of the Year merupakan ajang pemilihan mobil terbaik yang dilakukan para jurnalis otomotif yang bernaung di bawah payung Forum Wartawan Otomotif Indonesia (FORWOT) yang telah dilaksanakan sejak 2009. Kriteria penjurian adalah Disain, kenyamanan, keselamatan, Economis, pengendalian, kemampuan mesin, fungsional, ramah lingkungan, kenyamanan berkendara dan harga.