Rabu 04 Oct 2017 07:48 WIB

Pengamat: Mobil Listrik Belum Tentu Kurangi Polusi

Rep: Taufiq Alamsyah Nanda/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengurangi emisi karbon, pemerintah berencana mengeluarkan regulasi untuk menggalakkan program mobil listrik.  Namun demikian, penggunaan mobil listrik tidak serta merta membuat polusi lingkungan berkurang.

Kita harus melihat mikro atau makro. Kalau secara mikro iya, polusi pasti berkurang. Mobil tidak keluar emisi. Tapi kalau secara makro, bagaimana kita menghasilkan listrik itu jadi permasalahan, ujar pengamat otomotif Fitra Eri saat dihubungi Republika pada Selasa (3/10).

Untuk menghasilkan listrik, ada banyak sumber pembangkit yang digunakan. Dari semua sumber pembangkit tersebut tidak semuanya ramah lingkungan. Jika kita menggunakan pembangkit listrik tenaga angin atau air, polusi lingkungan bisa nihil. Berbanding terbalik jika pembangkit listrik menggunakan tenaga batu bara, polusi lingkungan justru akan semakin bertambah.

"Kita anggap jutaan mobil beralih ke listrik, otomatis kebutuhan listrik meningkat. Kalau kebutuhan listrik meningkat ya otomatis polusi juga tetap buruk. Kalau kita menghasilkan listriknya masih ada yang pakai batubara," jelas jurnalis dan vlogger otomotif tersebut. Fitra menambahkan, untuk produksi baterainya sendiri, pabrik justru menghasilkan polusi yang signifikan.

Di samping itu, teknologi pengisian ulang energi mobil listrik sampai saat ini masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut dianggap masih menjadi kendala yang membuat orang enggan beralih ke mobil listrik. Maka dari itu, dibutuhkan inovasi mutakhir untuk stasiun pengisian listrik umum (SPLU).

Untuk memecahkan masalah tersebut, Fitra mengusulkan, agar SPLU sudah mengadaptasi teknologi nirkabel. Sebenarnya yang paling ideal adalah seperti yang sekarang dikembangkan di Eropa, yaitu wireless charging. Seperti ponsel yang sekarang sudah banyak menggunakan teknologi tersebut. Wireless charging itu ada di dua tempat. Pertama di tempat parkir dan yang kedua di jalan raya, tutur mantan pembalap nasional tersebut.

Saat ini pemerintah sedang menyusun regulasi untuk menggalakkan program mobil listrik. Melalui program mobil listrik, diharapkan emisi karbon dapat dikurangi dan teknologi kendaraan semakin ramah lingkungan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement