Kamis 03 Oct 2019 22:27 WIB

Pemesanan Outlander PHEV Sudah Sampai 50 Unit

Outlander PHEV merupakan kendaraan jenis PHEV pertama yang diperkenalkan di Asean

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle)
Foto: Mansyur Faqih/Republika
Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle)

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBA -- Mitsubishi berhasil mencatatkan penjualan Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) sebanyak 50 unit sejak peluncuran pada Juli 2019. "Untuk pengiriman, baru akan kami lakukan pada November," ujar kata dia di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/9).    

Outlander PHEV merupakan kendaraan PHEV pertama yang diperkenalkan di ASEAN. Produk ini pertama kali diluncurkan di Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia Auto Show (GIIAS) 2019.   

Mobil ini dilengkapi dengan dua mesin, yaitu konvensional berbahan bakar bensin dengan kapasitas 2,4 liter dan motor listrik. Mitsubishi pun menilai Outlander PHEV sebagai sebagai kendaraan masa depan untuk pasar Indonesia.

Menurut Nakamura, ini merupakan model yang sangat bersahabat. Karena tidak hanya sekedar kendaraan listrik, mobil ini merupakan kendaraan listrik yang bisa diandalkan di berbagai medan.

Vice President, General Manager, Indonesia Business Dept, ASEAN Div Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Toshinaga Kato menambahkan, produk ini dikenalkan di dunia pada 2013. Ketika itu juga, produk ini menjadi kendaraan PHEV pertama di dunia yang dapat dikendarai dengan mode listrik dan bahan bakar bensin. 

"Kini, kendaraan tersebut telah menjadi PHEV terlaris di dunia dengan penjualan lebih dari 220 ribu unit di 66 negara," ujar dia pada kesempatan yang sama. 

Menurut dia, kendaraan dengan teknologi listrik Mitsubishi tidak semata alat transportasi yang rendah emisi. Akan tetapi juga sebagai sumber tenaga listrik. Khususnya di wilayah dengan pasokan listrik yang tidak stabil. 

Jepang, kata dia, merupakan negara dengan banyak bencana alam. Karenanya, banyak penduduk Jepang yang mengalami kerusakan parah. Mulai dari pemadaman listrik, kekurangan air bersih serta bahan bakar dalam jangka waktu yang cukup lama. 

"Topan besar melanda Tokyo bulan lalu. Dalam kejadian tersebut, i-MiEV dan Outlander PHEV memainkan peran penting tidak hanya sebagai kendaraan untuk

transportasi, namun juga sebagai alat untuk memasok listrik hingga 10 hari

untuk kebutuhan rumah bagi penduduk yang tinggal di sana," ujar dia. 

Di Indonesia, lanjutnya, juga sering terjadi bencana alam. Misalnya saja gempa Lombok tahun lalu dan gempa besar di pulau Maluku baru-baru ini. "Kami yakin, kendaran listrik kami juga akan sangat bermanfaat bagi para penduduk Indonesia," ungkap dia. 

Saat ini, mobil hibrida Mitsubishi tersebut dibanderol dengan harga Rp 1,289 miliar. Hanya saja, harga itu dikatakan bisa berubah sewaktu-waktu menyesuaikan dengan kenaikan BBN.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement