REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Enam unit motor Honda Scoopy tampil beda dalam pameran ScoopArt di Jakarta Art District, Lower Ground Floor, Grand Indonesia East Mall, Jakarta, Jumat (6/5). Tubuh keenam motor jenis Skuter itu dilukis dengan goresan tinta enam orang pelukis.
Dalam lukisan di tubuh keenam Scoopy bermesin 108 cc itu, setiap pelukis memberikan judul dari setiap karyanya. Yaitu, pelukis Putu Sutawijaya yang memberikan judul “Winning To Fly”, Jumadi Alfi (Renewal), Bunga Jeruk (Tiger in Green), Yusra Martunus (1015 Envelope Series), dan Radi Arwinda (Scoopet).
“Saya merasa tertantang saat mendapat tantangan melukis Scoopy, karya seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia,” kata salah satu pelukis, Jumaldi Alfi di lokasi pamaeran.
Pelukis lainnya, Radi Alwinda mengatakan, Honda Scoopy adalah motor matik yang digandrungi anak-anak muda saat ini. Sehingga, sebelum memulai melukis Scoopy itu, ia melakukan penelitian dan interaksi dengan pengguna Scoopy. “Ternyata pengguna Scoopy cocok dengan karakter lukisan saya,” ujarnya.
Menurut Direktur Utama PT Wahana Makmur Sejati (WMS) , perusahaan Main Dealer sepeda motor Honda wilayah Jakarta dan Tangerang, Robbyanto Budiman mengatakan, melalui pameran ScoopArt itu, WMS ingin membuktikan bahwa Honda Scoopy bukanlah alat transportasi semata. Desain Honda Scoopy yang unik dan memiliki karya seni tinggi membuat para pelukis terkemuka Indonesia mau menuangkan karya seni mereka.
“Kami harapkan agar dalam skala lebih luas pameran ini dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat seni rupa untuk selalu mencari media alternatif dalam pengembangan seni rupa,” kata Robbyanto.
Dunia seni yang penuh kreatifitas, lanjut Robbyanto, memberikan kebebasan bagi pelaku seni untuk bereksplorasi sesuai dengan imajinasinya. ScoopArt menjadi penggarisbawahan terhadap kemungkinan eksplorasi visual yang dapat dilakukan seniman pada masa kini.