REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran mobil murah nan ramah lingkungan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla tidak akan merusak pasar pendahulunya Avanza - Xenia di pasar mobil kelas menengah.
Sebelumnya beredar spekulasi pelanggan akan lebih memilih mobil Agya-Ayla karena harganya yang murah-meriah dan membuat pelanggan mobil kelas menengah atau mobil dengan harga Rp 200 juta-an - Rp 300 juta-an beralih ke model Agya-Ayla.
"Tidak !, Agya-Ayla akan memiliki pasarnya sendiri sama halnya Avanza - Xenia. Agya-Ayla akan membuat pasar baru yang menyasar pembeli mobil pertama," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto di booth Toyota dalam pameran otomotif Indonesia di Jakarta pada Jumat (28/9).
Joko juga mengatakan pelanggan mobil kelas menengah tidak mungkin beralih ke kelas bawah (Agya-Ayla) tapi mungkin saja Agya-Ayla menjadi kendaraan kedua dan ketiga di rumahnya.
Ia bermisal pemilik ponsel BlackBerry yang senilai Rp 2 juta-an tidak akan beralih membeli ponsel buatan China yang murah atau senilai Rp 300 ribu-an.
"Pelanggan yang sudah punya Camry tidak mungkin beralih ke Agya karena masing-masing mobil sudah punya pasarnya masing-masing," katanya.
Joko mengatakan Toyota menanggapi positif persaingan pasar mobil murah di Indonesia. Saat ini ada beberapa mobil murah di Indonesia termasuk Honda Brio, Mitsubishi Mirage dan tentunya si kembar Toyota Agya - Daihatsu Ayla. "Nantinya, harga Agya-Ayla akan berada di bawah Brio dan Mirage," katanya.
Saat ini PT TAM belum meluncurkan Toyata Agya karena masih menunggu regulasi resmi pemerintah terkait mobil murah ramah lingkungan (LCGC). Rencananya, pemerintah akan mengumumkan regulasi itu dalam waktu dekat.