Kamis 27 Jul 2017 20:00 WIB

Setnov Tersangka, Idrus: Mesin Golkar tak Terganggu

Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham
Foto: ROL/Abdul Kodir
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Idrus Marham menegaskan, mesin partai beringin di tingkat nasional hingga daerah tetap berjalan. Partai Golkar tidak terganggu dengan situasi hukum yang membelit Setya Novanto.

"Jadi, sehari setelah penetapan Setnov (Setya Novanto, Ketua Umum Golkar) sebagai tersangka, tepatnya tanggal 18, digelar rapat pleno dan diputuskan Pak Nurdin Halid bersama dengan saya sebagai pengendali partai," ujar Idrus Marham di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, tidak seperti suara-suara sumbang yang berkembang di luar, kondisi Partai Golkar secara keorganisasian berjalan seperti biasanya. Beberapa langkah yang telah diambil setelah rapat pleno 18 Juli itu yakni dengan melakukan konsolidasi baik pada tingkat pusat maupun daerah.

"Secara operasional, Partai Golkar tetap berjalan baik karena sudah ditetapkan pak Nurdin dan saya yang menjalankannya dan tidak perlu dilakukan munaslub," katanya.

Menurut Idrus, semua kebijakan-kebijakan akan tetap diambil secara musyawarah termasuk mengenai pemberian rekomendasi usungan pada bakal calon kepala daerah.

"Tidak ada masalah karena kami berdua yang menjalankannya. Kita sudah melakukan konsolidasi program, konsolodisasi organisasi dan kader semua memahaminya termasuk dengan target-target partai," jelasnya.

Ia menyebut, pembentukan opini di luar setelah penetapan tersangka oleh ketua umumnya itu memang sedikit mempengaruhi. Namun dengan rutinnya dilakukan konsolidasi justru semakin memperkuat struktur partai.

"Target kita jadi pemenang di Pemilu 2019 dengan mengusung kembali Pak Joko Widodo sebagai kandidat calon presiden bersama dengan koalisi kita," ucapnya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement