REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan membalas kritik Amerika Serikat (AS) terkait pembelian sistem pertahanan rudal Turki dari Rusia. Menurutnya, negaranya memiliki hak untuk mencari cara terbaik untuk melindungi keamanan nasionalnya.
Menurut AS, kerja sama pertahanan antara Turki dengan Rusia dapat memantik ketegangan hubungan antara Ankara dengan Washington. "Mengapa ini menjadi penyebab ketegangan? Sebuah negara harus bisa mencari cara terbaik untuk keamanannya sendiri," ujar Erdogan seperti dilaporkan laman Middle East Monitor, Kamis (27/7).
Erdogan mengaku tak akan menggubris kritik AS terkait kerja sama pembelian sistem rudal dengan Rusia. "Transaksi telah ditandatangani (dengan Rusia). Insya Allah, kita akan melihat rudal S-400 di negara kita dan mendahului proses produksi bersama," katanya.
Sebelumnya, ketua dewan direksi produsen senjata Rostec Rusia, Sergey Chemezov mengatakan, masalah teknis terkait penjualan sistem S-400 telah diselesaikan. Dengan demikian, sekarang hanya tinggal menunggu keputusan Rusia dan Turki untuk menindaklanjutinya.