Senin 31 Jul 2017 03:06 WIB

Muslimat NU Diminta Turut Jaga NKRI

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan saat memperingati Hari Anak Nasional sekaligus halal bihalal PP Muslimat NU di Jakarta, Ahad (16/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberi sambutan saat memperingati Hari Anak Nasional sekaligus halal bihalal PP Muslimat NU di Jakarta, Ahad (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengimbau seluruh anggota Muslimat NU untuk selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tetap kuat dan utuh. "Indonesia harus kita rawat baik-baik. Ini tugas kita bersama dan Muslimat NU harus ambil bagian dalam tugas tersebut," kata Khofifah Indar Parawansa saat peringatan Harlah Muslimat NU ke-71 di GOR Dabonsia Bojonegoro, Ahad (30/7).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang unik dengan beragam etnik, agama, bahasa, kebiasaan, dan adat-istiadat serta budaya. "Indonesia adalah Rahmad yang diberikan Allah SWT bagi kita," katanya menjelaskan.

Oleh karena itu, katanya, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dikedepankan, di lain pihak perbedaan harus dimaknai sebagai sebuah anugerah. "Jangan nodai merah putih dengan narkoba, korupsi, terorisme, radikalisme. Jaga merah putih, jaga negeri ini, jaga NU," kata dia kepada sepuluh ribuan anggota Muslimat NU yang memadati GOR.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah membagikan belasan bendera merah putih kepada seluruh pengurus anak cabang (PAC) Muslimat NU Bojonegoro. Selanjutnya seluruh pengurus diminta membentangkan bendera tersebut dan mengepalkan tangan sembari menyanyikan lagu "Ya Ahlal Wathan" karya KH Abdul Wahab Chasbullah.

"Mari semua ibu-ibu, kita kepalkan tangan sebagai tanda komitmen kita dalam menjaga NKRI dan menyebarkan Islam rahmatan lilalamin demi terciptanya Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur," katanya menegaskan.

Tidak lama, lagu yang berisi syair tentang cinta tanah air tersebut menggema di seluruh sudut GOR Dabonsia Bojonegoro. Ribuan ibu-ibu yang sebagian besar datang dengan menggunakan truk, mobil pick up dan L-300 itu serempak melafalkan lagu tersebut.

GOR yang berkapasitas 7.000 orang tersebut tidak mampu menampung seluruh anggota Muslimat dari berbagai kecamatan di Bojonegoro. Ia menambahkan, aksi tersebut dilakukan untuk mempertebal semangat kebangsaan, cinta tanah air, patriotisme seluruh anggota Muslimat NU.

"Saya ingin menyebarkan rasa kebangsaan, kebanggaan, dan membangkitkan memori kesatuan kita. Bendera Merah Putih adalah identitas sekaligus menjadi alat pemersatu kita," imbuhnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement