REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB NikkiHaley mengatakan bahwa tidak ada gunanya menggelar sesi darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas Korea Utara (Korut). Menurutnya masa dialog atau negosiasi dengan Korut telah berakhir.
Haley mengungkapkan bahwa Korut telah menjadi subjek pada banyak resolusi Dewan Keamanan PBB. Kendati demikian, menurutnya, tidak ada satupun resolusi tersebut yang dipatuhi oleh Korut. Negara pimpinan Kim Jong-un tersebut justru terlihat mengabaikan sama sekali resolusi yang disusun Dewan Keamanan PBB.
Turki Kecam Uji Coba Rudal ICBM Korut
Oleh sebab itu, Haley menilai, kalaupun ada resolusi baru dari Dewan Keamanan PBB, namun tidak tegas secara substansi, hal itu tak akan ada gunanya. Sebuah resolusi tambahan dari Dewan Keamanan yang tidak secara signifikan meningkatkan keamanan tekanan internasional terhadap Korut, tidak akan ada nilainya. "Faktanya, ini lebih buruk daripada tidak sama sekali, karena mengirimkan pesan kepada diktator Korut bahwa masyarakat internasional tidak mau secara serius menantang dia," ujar Haley, seperti dilaporkan laman The Telegraph, Senin (31/7).
Ia juga mengulangi pendapat Presiden AS Donald Trump terkait peran Cina untuk mengendalikan Korut yang tengah intens mengembangkan rudalnya. Menurutnya, saat ini Cina seharusnya bisa mengecam Korut karena terus menguji rudal balistiknya. "Cina harus memutuskan apakah akhirnya bersedia mengambil langkah vital ini," kata Haley.
Pada Jumat (28/7), Korut kembali melakukan uji coba rudal balistikantarbenua. Korut mengklaim rudalnya telah mampu menjangkau seluruh daratan AS.Menurut Korut, hal ini patut menjadi peringatan keras bagi AS agar tidak mengambil tindakan provokasi terhadap negaranya.