Senin 31 Jul 2017 15:31 WIB

Bulog: 7 Bulan ke Depan Stok Beras Aman

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Agus Yulianto
Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).
Foto: Republika/Prayogi
Petani memasukan gabah kedalam karung saat acara Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Senin (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) terus melakukan pembelian gabah ataupun beras secara nasional, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015, ditetapkan bahwa harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani Rp 3.700 per kilogram (kg) dan di tingkat penggilingan Rp 3.750 per kg.

Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan dihargai sebesar Rp 4.600 per kg, GKG di gudang Bulog Rp 4.650 per kg dan beras di gudang Bulog Rp 7.300 per kg. "Berdasarkan pantauan petugas Bulog di lapangan, harga gabah maupun beras bergerak di atas HPP," ujar Sekretaris Perusahaan Siti Kuwati melalui siaran resmi, Senin (31/7).

Dikatakan Siti, harga GKP di tingkat petani saat ini mencapai Rp 4.528 per kg, GKP di tingkat penggilingan Rp 4.615 per kg, GKG di tingkat penggilingan Rp 5.677 per kg dan harga beras mencapai Rp 8.493 per kg untuk kualitas medium. Harga tersebut cenderung stabil dan tidak banyak mengalami perubahan dibanding pekan sebelumnya. "Terjadinya harga di atas HPP tersebut masih dinilai wajar mengingat di beberapa wilayah belum memasuki masa panen," ujarnya.

Namun demikian, kata dia, Perum Bulog tetap terus berupaya melakukan penyerapan gabah maupun beras baik langsung melalui petani maupun melalui mitra-mitra penggilingan. Realisasi pengadaan Bulog secara nasional saat ini mencapai 1.528.723 ton.

Menurutnya, dengan penyerapan sebesar itu, stok yang dimiliki oleh Perum Bulog saat ini sangat aman dan dapat memenuhi hingga lebih dari tujuh bulan ke depan. Sehingga dengan adanya stok tersebut, kebutuhan penyaluran rastra dan Operasi Pasar pada saat dibutuhkan, dapat terpenuhi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement