REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Jajaran Polres Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan masih memburu tersangka pembunuh istrinya, karena setelah kejadian melarikan diri. Polisi dari Polsek Lubuk Batang sedang memburunya dengan dibantu kepala desa dan keluarga pelaku untuk membujuk menyerahkan diri bila diketahui keberadaannya.
Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Ajun Komisaris Besar NK Widayana Suandari menjelaskan, kaburnya tersangka Zul (36 tahun) meninggalkan jenazah isterinya bersimbah darah dan dua anaknya yang masih kecil. "Belum bisa dipastikan apa penyebab tragedi rumah tangga tersebut," kata Widayana didampingi Kapolsek Lubuk Batang Ajun Komisaris Samsu Rizal di Baturaja, Senin (31/7).
Dari pengumpulan keterangan awal di tempat kejadian perkara (TKP) terhadap orang dekat korban (keluarga) dilakukan aparat Posek Lubuk Batang, prahara tersebut kemungkinan dilatarbelakangi dugaan adanya orang ketiga alias perselingkuhan. "Pelakunya belum bisa kita amankan jadi kita belum tahu apa penyebab pastinya. Kalau pelakunya sudah kita tangkap atau menyerahkan diri barulah bisa kita mintai keterangan dan diketahui kenapa dia membunuh isterinya sendiri," kata Kapolres.
Namun demikian, polisi tidak mau gegabah menyidik kasusnya. Langkah awal apabila sudah tertangkap pelaku akan dibawa ke psikiater untuk mengetahui psikologi (kejiwaan) pelaku.
"Kami tidak tahu selama ini bagaimana kejiwaan pelaku sampai nekat menghabisi nyawa isterinya sendiri. Jadi nanti kalau sudah dapat (diamankan, red) akan kita periksakan kejiwaannya ke psikiater," kata Samsu Rizal.
Prahara rumah tangga berujung maut menghebohkan warga Desa Tanjung Manggus, Kecamatan Lubuk Batang itu terjadi, Sabtu (29/7), pukul 23.30 WIB. Seorang isteri tewas bersimbah darah dibacok suaminya sendiri di dapur rumah itu adalah Sri Fitriani (29).
Kematian korban disaksikan langsung pertama kali oleh anaknya yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban Sri Fitriani, karwayati Koperasi Unit Desa (KUD) Afdeling I.