Sabtu 12 Aug 2017 06:10 WIB

‎Jokowi: ASEAN Menciptakan Stabilitas Ekonomi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Presiden Joko Widodo (ketujuh kanan) bergandengan tangan dengan Sekjen ASEAN Le Luong Minh (keenam kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ketujuh kiri), dan perwakilan dari masing-masing negara anggota ASEAN berfoto bersama saat peringatan 50 tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo (ketujuh kanan) bergandengan tangan dengan Sekjen ASEAN Le Luong Minh (keenam kanan), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (ketujuh kiri), dan perwakilan dari masing-masing negara anggota ASEAN berfoto bersama saat peringatan 50 tahun ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut keberadaan ASEAN telah mampu mendorong perbaikan bagi setiap negara anggota. ‎ Selama ini setiap negara anggota yang selalu berjalan bersama mampu menciptakan ekosistem perdamaian, kokoh menjaga stabilitas, serta bergerak terus mewujudkan kesejahteraan bersama.

‎"Ini yang membuat ASEAN menjadi sangat berbeda. Menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan apa kawasan negara lain di belahan dunia manapun," kata Joko Widodo dalam peringatan 50 tahun ASEAN, Jumat (11/8).

Jokowi mengatakan, saat di banyak kawasan muncul berbagai konflik, ASEAN telah mampu mengelola kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang stabil. Ketika banyak negara di kawasan beradu kekuatan untuk menyelesaikan masalah, maka ASEAN menyelesaikan masalah dengan cara-cara dialog dan negosiasi.

Selain itu, negara-negara di ASEAN lebih mementingkan cara diplomasi dalam menyikasi suatu masalah. Guna menyelesaikan konflin itu pun, negara ASEAN memilih bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.

Di sektor perekonomian, negara anggota ASEAN memiliki integritas untuk terus bergerak maju membangun ekonomi bersama. Cara ini lebih baik ketimbang banyak negara di kawasan lain yang pesimistis dengan kondisi perekonomian global.

Perbaikan ekonomi ini juga tidak hanya mengandalkan sesama negara ASEAN, tapi merangkul negara sahabat lain. "Kita ingin ASEAN terus berkembang menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan, berdasarkan data World Economic forum saat ini ASEAN merupakan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia. Pada 2020 ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia. Dan pada 2030, ASEAN akan tumbuh menjadi pasar keempat terbesar di dunia setelah Uni Eropa Amerika Serikat dan Cina. "Inilah hasil nyata dari kebersamaan kita dalam ASEAN‎," kata Jokowi.

sumber : Center
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement