REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut keberadaan ASEAN telah mampu mendorong perbaikan bagi setiap negara anggota. Selama ini setiap negara anggota yang selalu berjalan bersama mampu menciptakan ekosistem perdamaian, kokoh menjaga stabilitas, serta bergerak terus mewujudkan kesejahteraan bersama.
"Ini yang membuat ASEAN menjadi sangat berbeda. Menjadi sangat istimewa dibandingkan dengan apa kawasan negara lain di belahan dunia manapun," kata Joko Widodo dalam peringatan 50 tahun ASEAN, Jumat (11/8).
Jokowi mengatakan, saat di banyak kawasan muncul berbagai konflik, ASEAN telah mampu mengelola kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang stabil. Ketika banyak negara di kawasan beradu kekuatan untuk menyelesaikan masalah, maka ASEAN menyelesaikan masalah dengan cara-cara dialog dan negosiasi.
Selain itu, negara-negara di ASEAN lebih mementingkan cara diplomasi dalam menyikasi suatu masalah. Guna menyelesaikan konflin itu pun, negara ASEAN memilih bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
Di sektor perekonomian, negara anggota ASEAN memiliki integritas untuk terus bergerak maju membangun ekonomi bersama. Cara ini lebih baik ketimbang banyak negara di kawasan lain yang pesimistis dengan kondisi perekonomian global.
Perbaikan ekonomi ini juga tidak hanya mengandalkan sesama negara ASEAN, tapi merangkul negara sahabat lain. "Kita ingin ASEAN terus berkembang menjadi epicentrum pertumbuhan ekonomi dunia," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, berdasarkan data World Economic forum saat ini ASEAN merupakan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia. Pada 2020 ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi kelima terbesar di dunia. Dan pada 2030, ASEAN akan tumbuh menjadi pasar keempat terbesar di dunia setelah Uni Eropa Amerika Serikat dan Cina. "Inilah hasil nyata dari kebersamaan kita dalam ASEAN," kata Jokowi.