REPUBLIKA.CO.ID, CHARLOTTESVILLE — Satu orang tewas dan 19 orang terluka setelah ditabrak sebuah mobil ketika demonstrasi di Charlottesville, Virginia, Sabtu (12/8) waktu setempat. Peristiwa itu terjadi setelah bentrokan antara nasionalis kulit putih yang melakukan rally dan pengunjuk rasa tandingan.
Para korban adalah orang-orang yang melakukan demonstrasi tandingan nasionalis kulit putih. "Saya turut berduka cita kepada yang kehilangan," kata Walikota Charlottesville Mike Signer di media sosial, seperti dilansir dari New York Times, Ahad (13/8).
Kejadian ini bermula ketika puluhan nasionalis kulit putih melakukan demonstrasi di Virginia. Demontrasi tersebut kabarnya demontrasi terbesar nasionalis kulit putih Amerika beberapa tahun terakhir.
Sejak Jumat (11/8) malam dan Sabtu (12/8) pagi, ratusan nasionalis kulit pulih berkumpul. Mereka mulai mengibarkan bendera Konfederasi, meneriakkan slogan Nazi, membawa helm dan tameng.
Dengan cepat kelompok lawan mengepung mereka, meneriakkan slogan dan mengibarkan bendera mereka sendiri. Pada pukul 11:00 waktu setempat, kekacauan mulai terjadi. Kedua kelompok mulai saling berteriak dan mendorong.
Petugas keamanan membuat barikade di sekeliling Taman Emansipasi, tempat demonstrasi digelar. Petugas keamanan berusaha memisahkan kedua kelompok namun para polisi terdesak. Polisi melemparkan gas merica dan kedua kelompok berpencar ke arah jalan.
Polisi mulai mengosongkan area tersebut menjelang siang. Garda Nasional Virginia pun akhirnya tiba dan mulai menangkapi orang-orang yang diduga melanggar hukum. Beberapa jam kemudian sebuah mobil dibajak dan menabrak demonstran anti-nasionalis kulit putih yang melakukan demonstrasi tandingan.
Kejadian ini membuat Signer memberlakukan keadaan darurat dan petugas keamanan mengosongkan area demonstrasi. Politisi Amerika, termasuk Gubernur Virginia Terry McAuliffe, dan perwakilan dari Partai Republik, Paul Ryan, menguntuk kejadian tersebut.
Brennan Gilmore (38 tahun) mengatakan ia datang untuk melawan nasionalis kulit putih. Saat ia sedang merekam temannya yang berdemonstrasi, ia sadar ada mobil berwarna abu-abu melintas.
Gilmore mengarahkan kameranya kearah mobil yang dengan perlahan mendekati demonstran anti-nasionalis kulit putih. Tiba-tiba, mobil itu berlari dengan kencang dan menabrak kumpulan orang yang sedang berdemonstrasi.
“Tubuh-tubuh berterbangan, ke atas mobil dan ke udara, sangat menakutkan," kata Gilmore.