REPUBLIKA.CO.ID, KARAWACI -- Alat laser perlahan-lahan digerakkan menggerus tato peserta. Dan saat penghapusan peserta juga melafalkan hafalan Surah Ar-Rahman. Terus diulangi hingga selesai. Sementara itu, di sebelah petugas lainnya memantau hafalan peserta dengan gawai. Untuk membetulkan hafalan jika ada yang salah.
Peserta memang diharuskan menghapal surat ke-55 Al Qur’an ini. Sembari proses penghapusan dilakukan, si pemilik tato membaca surat ini. Sesekali hafalan peserta terhenti karena menahan rasa sakit. “Iya terasa sakit sedikit,” ujar si pemilik tato saat ditanya selama proses. Sementara itu, Zaki terus menggerus tato yang menempel tanpa ragu.
Kegiatan yang digagas oleh Gerak Bareng Community ini bekerja sama dengan Islamic Medical Service (IMS) dan DPP Hidayatullah. Jumlah peminat layanan terus bertambah di berbagai kota.
Bagi peserta sakit merupakan risiko yang harus ditempuh. Dan mereka siap untuk proses ini daripada menggunakan caian kimia atau disetrika. “Ini salah satu jalan hijrah,” kata seorang peserta. Makanya, program ini sangat mendukung jalan hijrahnya. Jangan sampai tato menjadi penghalang pahala ibadah.