Rabu 16 Aug 2017 12:07 WIB

Cina Mulai Akuisisi Perusahaan Sepanjang Jalur Sutera Baru

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Cina
Bendera Cina

REPUBLIKA.CO.ID,HONGKONG -- Inisiasi One Belt One Road (OBOR) atau jalur sutera baru semakin meningkatkan kinerja perusahaan Cina untuk melakuan merger dan akuisisi di 68 negara. Pada 2017 ini, akuisisi Cina telah mencapai 33 miliar dolar AS, melampaui nilai akuisisi pada 2016 yakni sebesar 31 miliar dolar AS.

Proyek OBOR merupakan inisiasi Cina untuk membangun Jalur Sutera modern yang menghubungkan perdagangan dari Asia menuju Eropa. Jalur Sutera modern tersebut menghubungkan Cina melalui jalur darat dan laut ke Asia Tenggara, Pakistan dan Asia Tengah, sampai ke Timur Tengah, Eropa, dan Afrika.

Dilansir Reuters, Rabu (16/8), kesepakatan terbesar dari inisiasi OBOR sejauh ini yakni berasal dari pembelian konsorsium senilai 11,6 miliar dolar AS dari Global Logistics Properties yang berbasis di Singapura. Transaksi utama lainnya yakni mencakup pembelian 8 persen kepemilikan saham di sebuah perusahaan minyak Abu Dhabi oleh China National Petroleum Corp. Selain itu, ada pula akuisisi perusahaan logistik HNA Group senilai 1 miliar dolar AS.

"Orang-orang berpikir dengan pendekatan jangka panjang saat melakukan investasi di sepanjang negara-negara yang ikut dalam inisiasi OBOR. Akuisisi juga didorong oleh kebijakan, dan dana yang dialokasikan oleh bank-bank Cina," ujar seorang pengacara dan mitra korporasi di firma hukum Herbert Smith Freehills, Hilary Lau.

Akuisisi Cina di sepanjang negara-negara yang terlibat dalam proyek OBOR didominasi oleh sektor energi dan infrastruktur. Menurut Freehills, saat ini kegiatan pembangunan infrastruktur maupun energi sudah mulai bergerak di sejumlah negara sepanjang jalur OBOR di antaranya Indonesia, Malaysia, Myanmar, Srilanka, India, dan Bangladesh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement