Kamis 17 Aug 2017 07:19 WIB

Sri Ranti, Pemanah Berhijab yang Raih Emas untuk Indonesia

Rep: Israr Itah/ Red: Israr Itah
Pepanah putri Indonesia Sri Ranti menitikkan air mata saat seremoni pembagian medali compound individual putri. Sri meraih emas setelah mengalahkan pepanah Vietnam pada final, Rabu (16/8).
Foto: Istimewa
Pepanah putri Indonesia Sri Ranti menitikkan air mata saat seremoni pembagian medali compound individual putri. Sri meraih emas setelah mengalahkan pepanah Vietnam pada final, Rabu (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sri Ranti tak dapat menahan emosinya. Bulir-bulir air mata menggenang di kedua matanya, kemudian mengalir membahasi pipi saat ia memberikan penghormatan kepada bendera Merah Putih di Synthetic Turf Field, National Sports Council, KL Sports City, Rabu (16/8). Lagu Indonesia Raya yang berkumandang saat prosesi pemberian medali menambah rasa haru dan bangga pada diri pemanah wanita berhijab ini.

Sri Ranti mencatatkan sejarah bagi Indonesia. Ia menjadi atlet pertama Indonesia yang menyumbang emas pada perhelatan SEA Games 2017 di Malaysia. Ia mempersembahkan emas dari nomor individual compoud wanita setelah menaklukkan pemanah Vietnam, Chau Kieu Oanh dengan skor 144-142. 

"Medali emas ini saya hadiahkan bagi HUT Ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia serta untuk Aisyana yang sudah sebulan terakhir saya titipkan ke ibu," kata Sri Ranti dalam keterangannya kepada media.

Aisyana adalah putri kecil Sri Ranti yang baru berusia 20 bulan, buah pernikahan dengan atlet panjat tebing, Rahmad Gunawan. Untuk menghadapi SEA Games 2017, Sri Ranti harus membagi fokusnya. Tidak hanya berlatih, namun juga harus memantau perkembangan putri kecilnya. Tak berlebihan jika suka cita sekaligus rasa haru menyeruak saat Sri Ranti berhasil mengumandangkan lagu Indonesia Raya untuk kali pertama di tanah Malaysia.

Sri Ranti lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 10 Desember 1989. Meski namanya tidak setenar rekan satu pelatnas, Dellie Threesyadinda, Sri Ranti ternyata membuktikan dirinya mampu meraih emas. Dellie malah gagal menyumbang medali saat kalah pada pertarungan merebut perunggu.

Sri Ranti melewati persaingan yang terbilang cukup ketat sejak penyisihan. Namun, dengan upaya keras, ia akhirnya mampu mempersembahkan emas.

Ia mengatakan, prestasi yang diraihnya dijadikan motivasi untuk terus berlatih mengingat pada 2018 Indonesia bakal menjadi tuan rumah kejuaraan yang lebih tinggi, yaitu Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Terkait dengan bonus yang biasanya diberikan usai kejuaraan berlangsung, Sri Ranti mengaku akan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. "Saya ingin membangun rumah di Cimahi," kata dia. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement