REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Tiga warga Makau tewas dan dua lainnya hilang akibat badai Hato, Rabu (23/8), sedangkan Hong Kong dan beberapa wilayah di selatan Cina lumpuh saat topan ke-13 sepanjang tahun 2017 itu datang.
Pemerintah Daerah Administrasi Khusus Makau melaporkan bahwa pria berusia 30 tahun tewas setelah badannya membentur dinding akibat dorongan angin yang sangat kuat. Seorang pria lainnya berusia 62 tahun tewas akibat terjatuh dari rumahnya di lantai 11. Satu orang lagi wisatawan dari daratan Cina juga tewas dalam peristiwa bencana tersebut.
Sementara itu, empat orang lainnya di Fai Chi Kin hilang pada Rabu (23/8) pagi, namun dua di antaranya berhasil diselamatkan kemudian. Harian South China Mourning Post melaporkan bahwa warga Tai O, perkampungan nelayan di Pulau Lantao, Hong Kong, diungsikan karena topan Hao telah menyebabkan banjir yang bisa merusakkan rumah mereka.
Menurut perkiraan Observatorium Hong Kong, permukaan air laut di perkampungan itu sekitar 3,9 meter di atas level normal. Topan tersebut memaksa Bandar Udara Internasional Hong Kong tertutup bagi penerbangan komersial.
Namun pesawat milik maskapai penerbangan dari Belanda merupakan satu-satunya pesawat yang berani mendarat di bandara tersebut. Saat pesawat KLM 887 yang terbang dari Amsterdam Belanda mendarat pada pukul 10.33 waktu setempat (09.33 WIB), kecepatan angin di Bandara Hong Kong berkisar antara 80 kilometer per jam hingga 113 kilometer per jam.
Pesawat Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 672 dari Addis Ababa batal mendarat di Hong Kong dan terpaksa dialihkan ke bandara di daratan Cina.
Sementara itu, ribuan warga di beberapa wilayah selatan China telah diungsikan sejak Selasa (22/8) untuk mengantisipasi banjir dan tanah longsor sebagai dampak dari topan Hato. Global Times melaporkan bahwa kereta api jurusan Guangzhou-Nanning berhenti beroperasi, Rabu pukul 05.00 waktu setempat (04.00 WIB).
Demikian pula dengan kereta api cepat yang menuju atau dari arah Shenzhen turut dibatalkan jadwal perjalanannya. Beberapa mobil di Zhuhai hancur akibat tertimpa pohon tumbang sejak topan Hato melintasi wilayah selatan Cina itu.