REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Insiden bangunan runtuh di Mumbai, India dilaporkan membuat setidaknya sembilan orang tewas, Kamis (31/8). Sementara itu, ada 20 lainnya yang terluka.
Bangunan yang runtuh merupakan gedung bertingkat lima yang dikenal dengan nama Hussain. Dalam satu gedung tersebut, terdapat berbagai tempat kegiatan, diantaranya adalah sebuah sekolah untuk anak usia dini.
Kemudian juga ada 11 keluarga yang dilaporkan berada dalam bangunan saat runtuh. Kejadian ini terjadi menyusul banjir besar yang melanda Mumbai.
Hingga saat ini, operasi penyelamatan masih dilakukan oleh tim dari India''s National Disaster Response Force (NDRF). Setidaknya da 43 personil yang dikerahkan untuk mengevakuasi dan melakukan pencarian korban dalam gedung Hussain.
Peristiwa runtuhnya bangunan gedung bertingkat ini membuat Mumbai kembali menjadi sorotan. Di Ibu Kota negara bagian Maharashtra itu tercatat terdapat lebih dari 16 ribu bangunan yang dibangung sebelum 1940 atau dengan kata lain berusia tua.
Sebelumnya, korporasi Brihanmumbai Municipal melakukan survei terhadap bangunan-bangunan tersebut, yang kebanyakan terdapat di wilayah selatan Mumbai. Dari sana, didapat informasi bahwa 79 kontruksi bangunan di sana telah dianggap berbahaya dan tak layak.
Warga setempat mengatakan Hussain menjadii salah satu bangunan tua yang didirikan sejak 50 tahun lalu. Namun, tidak diketahui apakah gedung itu telah diperiksa dan dikategorikan memiliki konstruksi yang berbahaya.