REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Selat Sunda diguncang gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) pada Sabtu (2/9). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa di Selat Sunda ini terjadi pukul 10.32 WIB dan merupakan gempa bumi tektonik.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch. Riyadi mengungkapkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini terjadi di koordinat episenter pada 6,21 Lintang Selatan dan 104,71 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 36 km arah selatan Kota Tampang, Kabupaten Tanggamus, Propinsi Lampung.
"Kedalam gempa berada pada 80 kilometer," ujarnya.
Dampak gempabumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan berpotensi dirasakan di daerah Liwa, Krui, Kota Agung dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI) dan Tanggamus I SIG-BMKG (I-II MMI). Berdasarkan informasi dari masyarakat gempabumi ini dirasakan di Liwa dan Tanggamus II SIG-BMKG (II-III MMI).
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, menurutnya gempabumi yang terjadi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi," terangnya.
Hal Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempabumi di lokasi tersebut dibangkitkan oleh pensesaran naik (Thrust Fault). Hingga pukul 10.55 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Evaluasi atas informasi terakhir gempa ini tidak berpotensi terjadinya tsunami. Kepada masyarakat di sekitar wilayah Kabupaten Tanggamus dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.