REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- David De Gea tetap rendah hati walaupun namanya sering disebut sebagai pemain terbaik di dunia. Kiper Spanyol tersebut kembali menunjukkan kualitasnya dengan membawa timnya meraih kemenangan dari Italia 3-0 pda laga kualifikasi Piala Dunia 2018 akhir pekan lalu.
"Tentu Anda akan merasa bangga ketika orang berpikir begitu tentang Anda. Ini sangat bagus, tapi saya ingin tetap fokus, tetap berkerja keras dan melakukan yang terbaik," De Gea seperti dilansir dari Manutd.com, Selasa (5/9).
De Gea mengatakan, saat ia remaja ia tidak pernah bermimpi untuk menjadi yang terbaik. Ia hanya ingin bermain sepak bola. Tapi semakin dewasa ia mulai bermimpi untuk berada di level lebih tinggi lagi. Salah satu mimpinya bermain di Manchester United.
"Agar lebih adil, ketika Anda sangat muda, Anda tidak berpikir tentang masa depan begitu banyak, Anda hanya ingin bermain dengan teman Anda. Ketika Anda lebih tua, Anda mulai memimpikan tentang berada di sana, tentang berada di tim terbaik, jadi tentu ini mimpi yang terwujud berada di tim seperti Manchester United," katanya.
De Gea mengatakan saat berusia 15 dan 16 tahun ia mulai merasa sadar ia bisa bermain di level yang lebih tinggi lagi. Tapi pada saat yang sama ia juga bermain tenis dan basket.
"Tapi saya selalu lebih baik di sepak bola. Saya juga bermain basket, tapi sepak bola yang saya cintai," katanya.