REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap kelompok minoritas Rohingya oleh Pemerintah Myanmar. Bahkan, Kementerian Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab mengonfirmasi bantuan kemanusiaan dan dukungannya yang berlanjut untuk Rohingya di Myanmar. Demikian laporan kantor berita resmi WAM, Selasa (5/9).
Kementerian tersebut juga menegaskan, perlunya bagi masyarakat internasional untuk menanggapi krisis kemanusiaan yang bertambah parah di sana, demikian laporan Xinhua. Kementerian itu mendesak PBB agar menemukan "penyelesaian politik dan kemanusiaan" untuk melindungi kaum Rohingya dari kekerasan, pengusiran dan penghukuman kolektif.
"Berlanjutnya tragedi Rohingya dan penderitaan mereka "benar-benar tak bisa diterima," kata Kementerian tersebut.