Kamis 07 Sep 2017 13:23 WIB

Teten: Jokowi Fokus Kerja, Bukan Kampanye

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: EPA/Mick Tsikas
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kepala kantor staf kepresidenan (KSP) Teten Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan memusingkan untuk melakukan kampanye menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

Jokowi terlebih dahulu akan berfokus untuk menyelesaikan setiap program kerja yang telah diusung masing-masing Kementerian dan Lembaga (K/L).

"Presiden sudah bilang kalau dia akan fokus kerja. Ini mempertegas bahwa beliau tidak ingin mengurusi itu (kampanye Pilpres). Beliau hanya akan menyelesaikan pemerintahan sekarang dulu," kata Teten di kantornya, Kamis (7/9).

Tahun politik akan berlangsung tahun depan dimulainya pemilihan kepala daerah (Pilkada). Selain itu, pada akhir tahun sekitar September 2018 sudah mulai ada pencalonan presiden dan wakil presiden. Dengan kata lain pemerintah sekarang hanya menyisakan satu tahun pemerintahan sebelum memasuki tahun politik.

Guna menapaki tahun tersebut, Presiden Jokowi telah mengingtkan agar setiap Menteri dan Kepala Lembaga terlebih dahulu menyelesaikan setiap program kerja. Jangan sampai ada Menteri yang justru memanfaatkan kedudukan untuk melakukan kampanye sebelum tahun politik tiba.

Menurut Teten, Jokowi juga meminta agar kementerian dan lembaga bisa melakukan validasi data dan anggaran terkait anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2018. Jangan sampai pada tahun tersebut harus ada perubahan APBN (APBN-P)

Presiden Joko Widodo meminta para menteri tetap fokus bekerja saat tahun politik 2018-2019. Dia meminta menteri tidak perlu ikut kampanye pemilu.

"Saya sampaikan ke menteri, semua fokus saja kepada pekerjaan karena pemerintah bekerja untuk rakyat bukan siapa-siapa, nggak usah kampanye-kampanye, yang kampanye bagiannya Projo," kata Presiden Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional III Organisasi Kemasyarakatan Pendukung militan Jokowi, Projo di Kelapa Gading Jakarta Utara, Senin (4/9).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement