REPUBLIKA.CO.ID, CHIAPAS -- Gempa berkekuatan 8,2 pada Skala Richter di lepas pantai Meksiko Selatan pada Kamis (7/9) malam menewaskan sedikitnya 61 orang.
Pusat gempa ialah 96 kilometer di bagian barat-daya Kota Kecil Pijijiapan di Negara Bagian Chiapas di Meksiko Selatan, dengan kedalaman 33 kilometer.
Gempa yang mengguncang beberapa menit sebelum tengah malam Kamis cukup kuat sehingga mengakibatkan gedung bergoyang dengan keras di Ibu Kota Meksiko, Mexico City, tempat banyak orang berlarian ke luar bangunan ke jalan.
"Saya sedang makan cemilan malam saya ketika gempa terjadi. Saya bergegas ke luar ke jalan dengan panik dan melihat lebih dari 100 orang di sana, banyak di antara mereka memakai piyama. Listrik padam selama 20 menit akibat gempa. Banyak orang mengendarai mobil mereka ke tempat terbuka tidur di sana sepanjang malam," kata Li Shizhan, yang mengelola restoran di San Cristobal, Chiapas.
Gempa kuat mempengaruhi sedikitnya 50 juta orang di 12 negara bagian. Demikian laporan Xinhua, Sabtu (9/9) siang. Kota yang paling parah diguncang gempa adalah Juchitan di Negara Oaxaca di Meksiko Selatan, tempat sedikitnya 36 mayat dikeluarkan dari reruntuhan, dan sangat banyak gedung ambruk, termasuk balai kota di kota tersebut. Oaxaca adalah salah satu dari tiga negara bagian di depat pusat gempa di lepas pantai.
Presiden Meksiko Enrigque Pena Nieto pada Jumat malam mengatakan dalam pidato melalui televisi bahwa 61 orang tewas. Sebanyak 45 di Negara Bagian Oaxaca, 12 di Chiapas dan empat di Tabasco.
Presiden Meksiko mengatakan, pemerintah sedang bekerja untuk melanjutkan pasokan air dan makanan dan menyediakan perhatian medis buat mereka yang memerlukan. Ia berjanji akan membantu rakyat membangun kembali dan menyeru warga agar bekerja sama.